Resensi Buku "Sorgum Merah"
Penulis: Mo Yan Penerjemah: Fahmy Yamani Penerbit: Serambi "Sejarah manusia yang gemilang dipenuhi dengan legenda dan kenangan anjing: anjing hina, anjing terhormat, anjing menyeramkan, dan anjing menyedihkan." "Langit tidak pernah menutup semua jalan keluar." Salah satu ultimate wishlist saya sebagai self-claimed avid reader adalah membaca buku-buku karya para peraih Nobel Sastra. Dan karya Mo Yan ini salah satunya. Berkat Sorgum Merah, Mo Yan mendapat Nobel Sastra pada 2012. Buku ini aku beli sudah lama banget, sekitar 2014-2015. Sudah lama mengendap di lemari dan baru aku baca di 2025. Late is better dan never kan. And surprisingly, this book turned out to be one of my best reads in 2025. Aku suka banget sama buku ini, yang ketika membacanya mengingatkan aku pada vibes Ronggeng Dukuh Paruk, khususnya ketika penulis menggambarkan suasana atau latar tempat novel ini. Syahdu, indah, sunyi, tapi menyimpan misteri dan sejarah kelam. Sorgum Merah berlatar belakang...