I N D (e) R A
setelah lelah kita
bersajak bercerita
kau bubuhkan kecupan
kecupanmu kerapkali
menggugurkan bintang-bintang pada rembang fajar.
lalu, pada dadamu yang
resah, kulabuhkan segala pulas
aku ingin selalu malam
agar aku terus pulas di dadamu
namun ternyata kiamat
pagi mengetuk pintu
selalu pagi
tak lagi senja, tak ada
malam
aku rindu sekaligus
kecupan dan puisimu,
bisakah kau bacakanku
puisi sekali lagi
sekali lagi, sebelum aku mati?
Comments
Post a Comment