Lebaran di Jakarta

 

Tadinya rencana salat Id di sini tapi kesiangan


Idulfitri 2025/1446 Hijriah ini aku lewati di Jakarta. Aku memilih untuk tidak mudik. Ini sepertinya Idulfitri keempat yang aku tidak mudik. Awal-awal merantau ke Jakarta, Idulfitri 2018 itu aku juga enggak mudik karena memilih piket Lebaran. Waktu itu aku liputan salat Id ke Masjid Istiqlal, lanjut ke berbagai agenda open house pejabat.

Kali ini aku juga tetap piket Lebaran, hanya saja enggak liputan ke lapangan, tapi kerja dari rumah. Aku memilih piket salah satunya karena mau ngapain juga di sini Lebaran, keluarga gak punya, lagian juga kalau piket dapat duit wkkwk, jadi aku lebih memilih bekerja biar dapat duit.

Lebaran bagiku di mana pun tetap spesial. Tidak masalah jauh dari orang tua, aku tetap menikmati hari raya dengan caraku dan tetap bersyukur. Memang ada perasaan bersalah karena tidak bisa menengok ibu dan ziarah ke makam bapak, tapi tenang saja, doa-doaku untuk mereka tidak pernah terputus. Semoga Allah mengabulkan doa-doaku.

Apa saja kegiatanku saat lebaran? Kerja, kerja, kerja wkkwkw. Aku kerja dari jam 10.00 sampai 17.00.

Pada malam harinya, Minggu (30/3), aku ke supermarket Grand Lucky beli bumbu dapur untuk perlengkapan masak rendang. Aku sama teman kosku yang orang Sumatera Barat masak rendang. Dia sudah beli bumbu instannya dan tinggal melengkapi aja untuk bumbu rempahnya biar makin wangi. Sebelumnya pagi harinya aku sudah beli daging sapi setengah kilogram untuk kami masak bareng-bareng.

Sehabis dari supermarket, kami mampir beli lauk di warung lalapan pinggir jalan lalu balik ke kos untuk rebus daging. Itu aja sih kegiatan malam Lebarannya.

Untuk salat Id, aku berencana ke Masjid Pondok Indah. Rencana mau jalan kaki pagi-pagi sekitar pukul 06.00. Tapi sayang besok paginya aku bangun jam 06.00. Akhirnya aku memutuskan salat di masjid dekat kos.

Suasana Senin (31/3) itu hening dan sejuk. Matahari juga seperti enggan muncul. Jadi cukup adem. Waktu aku sampai di masjid, shaf laki-laki sudah sampai di jalan. Akhirnya aku masuk dan naik ke lantai atas, untung masih muat khusus untuk aku sendiri. 

Setelah salat, takbir, dan dengar khotbah hari raya sebentar, aku balik kos. Aku enggak dengar khotbah sampai selesai. Sampai kos, temanku lanjut masak rendangnya. Setelah matang, aku langsung makan karena lapar sekali wkwkwkwk. Turn out rendangnya enaaaaak banget. Alhamdulillah. Makannya cuma pakai itu saja karena enggak sampai masak yang lain.

Tak lupa juga aku langsung telepon ibuku. Aku memilih tidak membalas chat Idulfitri siapa pun sebelum aku telepon dan meminta maaf sama ibuku. hehe. 

Semoga Allah menerima amal ibadah puasa kita selama bulan Ramadan kemarin. Mengampuni dosa kita. Mempertemukan kita dengan bulan suci Ramadan di tahun-tahun mendatang. Aamiin yaa Robbal'alamin.


Selamat Idulfitri! Mohon maaf lahir dan batin!

*Eid selfie:









Comments

Popular Posts