Weed
This picture was captured by me on my 29th B'day. These flowers are at the terrace of Mataram Mayor's formal house |
Pretty much better to be a weed instead of those kinda expensive flowers.
Bagi saya, tidak ada yang lebih
merana daripada bunga yang ditanam di
dalam pot. Hidup di dunia yang begitu sempit. Harga mahal dibayar hanya dengan
semesta diamater lubang pot yang besarnya tidak seberapa.
Saya lebih suka dengan rumput-rumput
liar yang hidup di luas tanah, di padang-padang, di hutan.. Tak termiliki
siapapun. Tidak terbatas. Hidup penuh dera panas membara. Juga hujan deras. Meski
sesekali nyeri ia rasakan karena air hujan yang menderas tiba-tiba, tak lantas
mematikannya. Justru saat itulah ia akan semakin hijau, tumbuh dan tumbuh,
merambat kemanapun sesuka hatinya.
Sangat sedikit manusia yang awas
dengan kehadirannya. Ia kerap diabaikan tapi toh dia tetap hidup. Tapi ada
kalanya manusia menyadari, bahwa rumput memiliki bunga tersembunyi dan ketika
ia mekar, bunganya adalah kejutan. Kemudian orang akan menyadari bahwa ia
indah, lebih dari sekadar bunga mahal di dalam pot.
Mataram
April-Mei 2016
Comments
Post a Comment