Resensi Buku "Matilda" Karya Roald Dahl
Ilustrasi: Quentin Blake
Bahasa: Inggris
Matilda adalah buku Roald Dahl ketiga yang saya baca setelah Charlie and The Chocolate Factory dan The BFG. Film dari dua buku pertama itu juga pernah saya tonton. Dan seruuu!
Matilda juga tidak kalah seru. Saya suka banget sama karakter Matilda. Walaupun emosi juga lihat kelakuan bapak sama ibunya.
Saya masih takjub aja anak lima tahun bisa punya pemikiran melampaui umurnya. Anak yang tidak cengeng dan sangat mandiri.
Matilda adalah anak kedua dari Harry Wormwood seorang pengusaha mobil bekas dan Mrs Wormwood. Dia punya kakak laki-laki yang berusia 10 tahun, Michele atau Mike. Mike adalah kesayangan orang tuanya. Sementara Matilda tidak pernah diperhatikan dan bahkan sering dirisak oleh orang tuanya sendiri. Tapi Matilda tidak begitu ambil pusing walaupun kadang kesal juga.
"Neither crying nor sulking ever got anyone anywhere".
Mr dan Mrs Wormwood adalah jenis orang tua toxic yang sangat misoginis. Mereka sangat membenci anak perempuan mereka. Bagi mereka, anak perempuan itu enggak perlu baca buku dan sekolah tinggi-tinggi karena akhirnya akan tinggal di rumah melayani suami.
Itulah mengapa Harry Wormwood sangat benci melihat Matilda yang selalu menyibukkan diri dengan membaca. Sumpah sakit hati banget lihat kelakuan orang tua Matilda. Emosi gue. Haha
"If only they would read a little Dickens or Kipling they would soon discover there was more to life than cheating people and watch television." (Matilda)
Orang tua Matilda itu sangat suka nonton televisi. Setiap malam mereka selalu makan malam di ruang tv dan sambil nonton. Kalau sudah nonton tv, mereka tidak bisa diganggu.
"Mr Wormwood, if you think some rotten TV programme is more important than your daughter's future, then you ought not to be a parent." (Miss Honey)
Matilda seorang kutu buku. Dia membaca banyak buku, tidak hanya buku untuk anak-anak seusianya tapi juga buku orang dewasa seperti karya Charles Dickens dan sastrawan ternama lainnya. Sampai-sampai Mrs Phelps, penjaga perpustakaan di desanya heran dengan kebiasaan membaca Matilda.
Matilda tidak hanya berhadapan dengan manusia toxic di dalam rumahnya, tapi juga di sekolah. Kepala sekolahnya di Crunchem Hall Primary School, Miss Trunchbull adalah perempuan sangat galak berpostur tinggi besar bak raksasa dan sangat membenci anak-anak dan herannya kenapa dia bisa jadi kepala sekolah di sekolah yang siswanya masih anak-anak haha
Miss Honey, salah satu guru di sekolah yang menyadari bahwa Matilda adalah anak prodigy, sangat pintar melampaui teman-temannya. Miss Honey berusaha membujuk kepala sekolah agar Matilda dipindah ke kelas akselerasi tapi Miss Trunchbull tidak pernah mempercayai siapapun kecuali dirinya sendiri. Bahkan orang tua Matilda pun tidak percaya anaknya adalah sosok yang pintar, mereka tetap menganggap Matilda anak yang nakal dan mereka benci.
Walaupun orang tuanya toksik, Matilda enggak pernah ngelawan secara langsung tapi ngusilin ayahnya dengan cara-cara yang konyol yang buat saya ngakak sampai sakit perut hahahaha. Dia juga berpikir bagaimana cara ngusilin Miss Trunchbull yang ditakuti seiisi sekolah dan untuk menolong Miss Honey yang telah dizolimi oleh Trunchbull.
Buku ini seru banget. Selain membahas hubungan toxic di lingkungan keluarga, buku ini juga bisa menjadi motivasi agar anak-anak rajin baca buku seperti Matilda.
Next, saya mau tonton filmnya biar paripurna haha
Pokoknya ini salah satu buku anak-anak yang wajib kalian baca, walaupun kalian bukan lagi anak-anak <3
"Children are not so serious as grown-ups and they love to laugh". (Matilda)
There are many things that make a man irritable when be arrives home from work in the evening and a sensible wife will usually notice the storm-signals and will leave him alone until he simmers down.
"I am afraid men are not always quite as clever as they think they are. You will learn that when you get a bil older, my girl." (Matilda's mommy)
Comments
Post a Comment