Cerita Idulfitri 1439 H dari Jakarta
Sepanjang hidup, baru 2018 ini aku merayakan Idulfitri jauh dari orang tua. Aku memilih untuk berlebaran di Jakarta dan mengambil piket lebaran. Artinya aku tetap bekerja dan liputan pada hari H lebaran sampai lebaran keempat.
Perasaannya biasa saja. Bukannya enggak sayang dan kangen orang tua. Sedih pasti. Tapi aku selalu bisa mengontrol sisi emosionalku. Mudik penting. Tapi esensi mudik yang jauh lebih penting bagiku adalah kembali ke dalam diri. Menjadi manusia baru. Manusia dengan kebiasaan baru dan tetap menjaga spirit Ramadan sampai bertemu bulan puasa selanjutnya.
Jalanan Jakarta di depan Monas di hari Idulfitri |
Hari H Idulfitri, aku mendapat tugas liputan di Masjid Istiqlal. Aku berangkat dari kos pukul 06.00 dan sampai Istiqlal setengah jam setelahnya. Jalanan Jakarta sangat sepi pagi itu. Aku liputan salat Idulfitri sembari salat dan mendengarkan khotbah yang disampaikan KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.
Usai salat Idulfitri |
Kelar liputan salat Idulfitri, garap berita dulu dan istirahat sejenak. Lautan manusia. Antrean ke pintu keluar masjid pun mengular panjang. Di luar, pedagang banyak. Matahari mulai menyengat.
Suasana sekitar rumah Megawati Soekarnoputri |
Pengamanan saat RI 2 bersilaturahmi ke rumah Megawati |
Kelar dari Masjid Istiqlal, aku menuju ke rumah Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri. Rumah putri pertama Bung Karno ini berlokasi di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat. Aku sampai rumah Mega sekitar pukul 09.30 dan waktu itu masih belum terlalu ramai dan belum banyak tamu berdatangan.
Di beberapa titik di depan rumah dipasang papan pengumuman "Mohon Maaf Tak Ada Open House". Tapi tetap saja banyak tamu, para pejabat negara dan tokoh penting menyambangi rumah Ketua Umum PDIP itu.
Pejabat mulai banyak berdatangan pada pukul 10.30. Ada Wapres Jusuf Kalla bersama istri, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, para menteri Kabinet Kerja seperti Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian), Basuki Hadimuljanto (Menteri PUPR), Retno LP Marsudi (Menteri Luar Negeri), Idrus Marham (Menteri Sosial), Yasonna H Laoly (Menteri Hukum dan HAM), dan beberapa lainnya. Ada juga Ketua DPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Oddang, para pengusaha seperti Chairul Tanjung dan Erick Tohir serta para Duta Besar seperti Dubes AS, Dubes Korsel dan Dubes Malaysia. Para tokoh ini datang dengan mengajak serta keluarga mereka.
Kelar dari rumah Mega, siangnya geser ke Kantor DPP NasDem. Jaraknya hanya 700 meter. Di sini aku liputan sampai malam, sampai kelar open house yang digelar Ketum NasDem, Surya Paloh.
Tamu yang datang ke open house NasDem kebanyakan penyiar dan mantan penyiar Metro TV yang dulu sering kulihat wajah mereka nongol di tivi. Ada Fessy Alwi, Prita Laura, Virgi Baker, Andini Effendi, Fifi Aleyda Yahya. Pejabat yang datang di antaranya Jaksa Agung HM Prasetyo, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin |
Jaksa Agung HM Prasetyo |
Danang wartawan Tribun ini girang banget fotoan sama Raline Shah. Haha |
Surya Paloh nyanyi lagu dangdut |
Kelar doorstop Surya Paloh, aku balik sekitar pukul 21.00. Istirahat karena besok harus liputan hari kedua lebaran. Btw, Surya Paloh sangat ramah. Itulah kesan pertamaku saat pertama kali doorstop bos Metro TV ini.
Anyway, Selamat Idulfitri 1438 Hijriah. Maaf lahir dan batin.
Comments
Post a Comment