Resensi Buku "The Reluctant Fundamentalist"







Judul                          : The Reluctant Fundamentalist; Lelaki Yang Terbuang
Penulis                        : Mohsin Hamid
Penerjemah                : Winny Prasetyowati
Penyunting                 : Ahmad Baiquni dan Andityas Prabantoro
Proofreader               : Ine Ufiyatiputri
Desain Sampul           : Windu Tampan
Penerbit                      : Mizan
Tahun                         : 2008
ISBN                           : 978-979-433-504-8


Awalnya saya tahu buku ini karena menonton trailer filmnya. Setelah itu saya baru tahu film yang disutradarai Mira Nair tersebut diangkat dari sebuah buku dengan judul yang sama. Kebetulan ada diskon di sebuah toko buku online dan buku ini salah satunya. Buku ini tidak terlalu tebal dan saya bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat.

Changez adalah pemuda dari Lahore, Pakistan yang mendapat beasiswa di Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat. Selama 4,5 tahun ia tinggal di Amerika dan bekerja di sebuah firma hukum ternama, Underwood Samson sebagai analis bisnis dengan gaji yang menggiurkan, 80 ribu dollar Amerika per tahun.

Peristiwa 9/11 yang meluluhlantakkan bangunan megah World Trade Center berpengaruh besar terhadap karier dan kehidupan Changez. Apalagi saat itu Amerika langsung menggaungkan perang melawan terorisme. Pada saat tragedi 11 September, Changez dan timnya dari Underwood Samson sedang berada di Manila. Rencana kepulangan mereka pun tertunda selama beberapa hari akibat seranga teror tersebut. Changez pun mendapat perlakuan diskriminatif di bagian imigrasi saat di Manila maupun setelah sampai di Amerika.

“Di bandara, saya digiring oleh petugas keamanan ke dalam sebuah ruangan di mana saya diperintahkan untuk melucuti pakaian saya hingga ke celana dalam---saya, dengan cukup memalukan, telah memilih celana dalam berwarna pink bergambar boneka-boneka beruang, tetapi bahkan dengan ditunjukkannya celana itu tidak mengubah raut wajah menyeramkan yang ditunjukkan oleh para pemeriksa saya---dan sebagai akibatnya, saya menjadi orang terakhir yang menaiki pesawat kami.”

Bagaimana bisa laki-laki macho dan tampan ini menggunakan celana dalam pink bergambar? LOL.

Setelah kejadian 9/11 itu, stigma terhadap kaum Muslim bermunculan. Imigran Pakistan, Afghanistan banyak mendapat perlakuan tidak menyenangkan karena wajah mereka identik dengan orang Arab.

“Sopir-sopir taksi berkebangsaan Pakistan dikeroyok hingga sekarat; FBI menggerebek masjid-masjid, toko-toko, dan bahkan rumah-rumah; pria-pria Muslim menghilang, mungkin ke dalam gelapnya pusat-pusat penahanan untuk diinterogasi atau lebih buruk lagi.”
Changez merasa marah ketika tahu dari sebuah berita malam bahwa Amerika kemudian menyerang Afghanistan, mengebom markas Taliban, dimana Afghanistan adalah negara tetangga Pakistan. Hal ini tak bisa diterima akal sehatnya. Apalagi Amerika mengebom dengan persenjataan super canggih dan melawan suku-suku Afghanistan yang sangat minim persenjataan.

Changez juga mengalami perlakuan tidak mengenakkan pada saat pulang dari sebuah kantor televisi kabel, mitra kerja Underwood Samson. Ia dihampiri orang asing dengan kemarahan dan disebut sebagai Arab bedebah. Padahal dia bukan orang Arab. Ia pun emosi dan marah tapi untungnya bisa mengendalikan diri. Diskriminasi juga banyak dialami kaum Muslim dalam dunia bisnis, banyak terjadi pemecatan tanpa alasan dan tawaran kerja dibatalkan. Changez khawatir ia juga akan mengalami hal serupa karena dia seorang muslim.

“Saya memandang sekeliling dari mata orang asing, dan tidak sekadar orang asing, tetapi jenis orang Amerika bertitel dan tak bersimpati yang pernah membuat saya kesal jika bertemu dengannya di kelas atau di tempat kerja di lingkungan-lingkungan elite negara Anda.”


Setelah kembali liburan dari Lahore, Changez merasa gelisah dengan apa yang menimpa negaranya. Peperangan yang tak bisa dielakkan. Ia pun merasa menyesal kembali ke New York. Seharusnya ia yang masih muda ikut ambil bagian dalam perang tersebut.

Semakin hari, Changez semakin berubah. Banyak hal yang mengganggu pikirannya. Selain kecamuk yang sedang berlangsung di negaranya, Erica, gadis yang dicintainya yang menghilang juga menjadi salah satu hal yang sangat mengganggunya. Kinerjanya memburuk dan membuat marah pimpinan perusahannya.

Changez semakin benci dengan Amerika dimana negara adidaya tersebut selalu ikut campur dengan urusan negara lain. Akhirnya ia memutuskan keluar dari Underwood Samson dan kembali ke Pakistan. Di Lahore ia kemudian menjadi dosen dan menanamkan kepada mahasiswanya bagaimana seharusnya bertindak terhadap Amerika. Changez yang dulu sangat mencintai Amerika berbalik 180 derajat dengan kebencian mendalam.

“Bahwa tidak ada negara yang menyebabkan kematian penduduk negara lain dengan begitu mudah, menakut-nakuti begitu banyak orang begitu jauh, seperti Amerika.”

Buku ini diceritakan dalam sudut pandang orang pertama, dengan menggunakan teknik bercerita kepada seseorang, tepatnya orang Amerika yg datang ke Pakistan. Saya bingung siapa sebenarnya tokoh Anda yang diceritakan Changez. Kemungkinan dia dalah tentara Amerika atau pejabat Amerika yang datang ke Pakistan. Tidak ada typo dalam buku ini. Setting tempat dimana Changez bercerita kenapa ia menjadi fundamentalis kepada tokoh Anda ini berlangsung di Anarkali Tua, sebuah tempat yang namanya diambil dari nama perempuan penggoda pangeran di zaman Mughal. Saya beri 3,5 bintang untuk Changez yang tampan.



Comments

Popular Posts