Melupakanmu adalah Keniscayaan
Sebenarnya
aku tak ingin mengingat-ingat lagi segala tentangmu, kesalahan-kesalahan yang
pernah aku lakukan saat masih bersamamu. Mengingatmu adalah sebuah kesia-siaan,
membasahi luka lama. Melupakanmu adalah keniscayaan, sesuatu yang paling tak
ingin aku lakukan, tapi harus. Ini rasanya seperti perempuan yang menjalani
aborsi, memaksa sesuatu, bahkan jauh lebih berharga dari sesuatu keluar dari
perutnya, meleburkannya menjadi darah-darah. Rasa sakitnya akan seiring
menghilang dengan keringnya sisa-sisa darah dalam rahim.
Setelah kamu
pergi dan menghilang, aku mengutuki diri sendiri. Aku tidak mengutuki nasibku,
karena sama artinya aku mengutuk Tuhan. Dan aku tidak ingin menjadi sedurhaka
itu dan membuat tumpukan dosaku semakin tak terkendali. Ini semua atas
kesalahanku, dan bisa dikatakan kebodohanku yang masih saja aku pelihara. Aku
benci diriku, tapi terlalu sayang untuk bunuh diri dengan cara konyol.
Comments
Post a Comment