Makanan Wajib Coba Kalau Jalan-Jalan ke Glodok

 



Glodok adalah salah satu tempat yang wajib didatangi jika suka kulineran. Letaknya strategis dan bisa dijangkau dengan TransJakarta.

Telah lima tahun tinggal di Jakarta, tapi baru pertama kali saya datang ke Glodok, Sabtu (10/12/2022). Rasa penasaran saya ingin mencicipi cempedak goreng akhirnya membawa saya ke tempat ini.

Dari kos saya naik TransJakarta dan langsung turun di halte Glodok. Jalan kaki lima menit menuju Petak 6, di sanalah penjual cempedak goreng yang bikin penasaran itu.



On the way

Di Petak 6, saya masuk ke Gedung Chandra yang di dalamnya kompleks pertokoan. Di sana banyak pedagang mulai emas, arloji, kacamata, dan tentunya makanan. Pedagang juga banyak saya temukan adalah manisan China dan pernak pernik Imlek.

Setelah menyusuri lorong-lorong pertokoan, saya tiba di food court. Tempat tujuan pertama saya adalah cempedak goreng Cik Lina. 

Lumayan yang ngantre. Setelah mengantre beberapa menit, saya akhirnya beli satu biji cempedak goreng yang besarnya lebih gede dari telapak tangan saya. Harga per biji Rp25.000.


Antre cempedak goreng


Cempedak goreng digunting menjadi potongan-potongan kecil sehingga bisa lebih mudah disantap, lalu dimasukkan ke paper bag. Saya mencari tempat duduk dan menikmati cempedak goreng bersama segelas es teh yang saya beli di depan stand cempedak goreng.

Akhirnya rasa penasaran saya terbayarkan. Rasanya tidak manis, tapi pembeli dikasih gula merah cair secara terpisah. Wangi cempedaknya menurutku tidak begitu tercium dan menurutku kurang banyak cempedaknya. Tapi enak sih. Saya suka.

Di food court itu banyak sekali macam jajanan, tapi tidak mungkin saya coba semua hehe. Karena saya belum makan nasi dari semalam, saya mencari makanan berat dari nasi.







Pose dulu wkwk


Setelah keliling, saya menemukan lebih banyak kedai yang menjual aneka olahan mie. Akhirnya saya naik ke lantai satu food court dan menemukan kedai masakan Manado. Salah satu makanan Manado yang membuat saya penasaran adalah pisang goreng sambal roa. Pisang goreng yang disantap dengan sambal.

Akhirnya saya pesan pisang goreng dan juga bubur manado. That was soooooo goood. Enak banget.



Porsi bubur manadonya banyak banget, sampai awalnya saya berpikir tidak akan habis. Tapi ternyata semua tandas tak bersisa, tinggal mangkok sama sendok doang hahaha.

Bubur manadonya banyak isiannya seperti bayam, labu, singkong, dan lainnya. Jadi sangat sehat dan mengenyangkan. Buburnya gurih dan terasa pedas dari ladanya. Bubur juga dilengkapi sambal dan ikan cakalang secara terpisah. Ditambah sambal dan ikan, buburnya semakin nikmat. Enak banget yaa Allah. Satu porsi bubur Manado dibanderol Rp30.000.

Pisang gorengnya juga enggak kalah enak. Pisangnya dipotong kecil-kecil, lalu digoreng bersama adonan tepung, besarnya setelapak tangan saya. Rasanya manis dari pisangnya. Tanpa dicocol sambal juga enak. Mau dicocol juga enak walaupun sambalnya tidak terlalu pedas. Satu porsi pisang goreng berisi lima biji, harganya Rp30.000. Pisang gorengnya bahkan sampai enggak habis karena saya kekenyangan dan sisanya saya bungkus bawa pulang beserta sambalnya.

Pisang goreng sambal roa dan bubur manado

Kenyaaaaang. Saya memutuskan untuk pulang karena sudah sore. Tapi saya mampir lagi ke kedai lain untuk mencoba minuman yang juga sejak lama membuat saya penasaran, "Badak".

Ini minuman jadul, mengingatkan saya sama "sprela", cara orang Sasak menyebut minuman sarsaparila yang banyak dijual di kios-kios pas saya SD dulu. Ortu saya juga sering jual "sprela" ini waktu mereka masih punya kios tahun 1990-an.

Ternyata rasanya sama seperti A&W sarsaparila. Nikmat diminum plus es batu. Satu botol harganya Rp14.000, tambah es batu jadi Rp16.000.


Banyak banget makanan lain yang pengin saya coba di Petak 6 ini. Kapan-kapan saya akan balik lagi, salah satunya ke kedai masakan Manado tadi, saya lupa kemarin mencicipi klappertartnya. Itu salah satu dessert kesukaan saya.

Pokoknya yang main ke Jakarta, cobain deh jajal kulineran di sini. Seru.

Comments

Popular Posts