Review Film "Mrs Chatterjee vs Norway"

 


Sutradara: Ashima Chibber

Pemain: Rani Mukerji, Anirban Bhattacharya, Jim Sarbh

Tahun: 2023


Film terakhir Rani Mukerji yang membuat saya nangis sesenggukan adalah Hitchki. Dan film ini pun demikian. Nangis sesenggukan sampai mata bengkak dan ingusan. Untung bawa banyak tisu ke bioskop huhuhu.

Asli film ini bikin sesak banget. Padahal saya belum jadi ibu, enggak tahu rasanya gimana sebagai ibu, belum pernah merasakan ikatan batin dengan seorang anak, tapi film ini sangat emosional membuat saya bisa merasakan betapa sakit dan menderitanya seorang ibu yang dipisahkan dari anaknya dengan alasan dan aturan yang sangat freak.

Film ini diangkat dari kisah nyata beberapa tahun silam. Bercerita tentang Debika Chatterjee (Rani Mukerji) yang merantau dan tinggal di Norwegia bersama suaminya, Anirudhha Chatterjee (Anirban Bhattacharya). Mereka tinggal di sebuah kompleks perumahan di Stavanger, bersama dua anak mereka yang berusia tiga tahun, Shubh, dan Shuchi yang baru berusia lima bulan.

Sebuah lembaga Layanan Kesejahteraan Anak, Velfred, memantau kehidupan Debika dan anak-anaknya dan mereka berkesimpulan Debika tidak memenuhi syarat sebagai seorang ibu. Sia dan Matilda dari Velfred kemudian menculik Shubh dan Shuchi dan dibawa ke sebuah tempat penampungan anak-anak yang orang tuanya bermasalah.

Debika dituduh tidak stabil secara mental dan korban KDRT. Debika dan Anirudh berusaha mendapatkan kembali anak-anaknya, namun selalu gagal.

Debika dinilai tidak layak menjadi seorang ibu salah satunya karena dia menyuapi anaknya dengan tangan. Hahaha, peraturan kocak dan gila. Selain itu, karena dia memakaikan celak ke anak-anaknya yang dinilai aneh oleh orang Norwegia, padahal itu adalah kultur dan kebiasaan orang India.

Apa yang tidak sesuai dengan budaya orang kulit putih itu dinilai salah. Hadeeeeh.

Di persidangan pertama dan bisa menjemput kembali anak-anaknya tapi kemudian keputusan itu ditangguhkan. Pengacara pertamanya diberhentikan karena sama-sama berasal dari India. Lalu perjuangan berlanjut dibantu pengacara baru. Daniel Singh Ciupek (Jim Sarbh).

Apakah atas bantuan Ciupek, Debika berhasil mengambil anak-anaknya setelah terpisah selama dua tahun?

Sebelum film mulai


Setelah film selesai, dg mata bengkak haha

Selain berhadapan dengan hukum Norwegia, Debika juga harus menghadapi suaminya yang abusive, mertua dan ipar yang toxic. Suaminya hanya mementingkan proses pengurusan kewarganegaraannya, tidak terlalu peduli dengan menderitanya Debika kehilangan anak-anaknya. Dia juga dituduh tidak becus mengurus suami dan anak-anaknya oleh ibu mertuanya, najiss banget.

Tapi selalu ada orang tua yang selalu mendukungnya. Salah satu adegan yang paling epic menurut saya ketika Debika ditampar di depan orang tuanya oleh suaminya. Bukannya nangis dan lari ke kamar, Debika balas menampar suaminya sama kerasnya. Saya paling suka adegan ini, powerful banget.

Adegan lainnya yang membuat saya sesenggukan adalah saat melihat ayah Debika (Boddhisattwa Mukherjee) yang selalu ada untuk anaknya dengan sikapnya yang selalu tenang. Adegan di ruang sidang, ayahnya tiba-tiba mengelus anaknya dari belakang untuk menguatkannya, itu semakin buat saya sesenggukan. Huhuhu.

Akting Rani di film ini menurutku powerful dan all out. Dia sepertinya sengaja menaikkan berat badan, menyesuaikan dengan karakternya sebagai ibu-ibu yang masih menyusui. 

Adegan pembuka di film ini juga sangat sangat epic dan dari sana saya berkesimpulan ini film bagus. Karena awalnya saya tidak berekspektasi apapun karena belum nonton trailernya. Saya hanya tahu ada film Rani Mukerji, lalu berangkat nonton.

Tapi saya agak kurang puas dengan plotnya. Saya awalnya mengira dugaan praktik penjualan anak oleh Velfred itu juga yang akan dijadikan fokus dan dibongkar, tapi itu hanya sekadar dugaan yang muncul di pertengahan film tanpa pendalaman lebih lanjut. Menurutku itu salah satu bagian yang menarik juga.

But overall, film ini highly recommended. Salah satu tokoh lainnya yang saya suka adalah pengacara Debika lainnya, Sunaina Pratap (Balaji Gauri). Sunaina adalah pengacara Debika saat kasus soal anaknya ini berlanjut di pengadilan India.

Di film ini kita bakal mendengar Rani Mukerji ngomong bahasa Bengali, bahasa daerah asalnya di negara bagian West Bengal. Sebagian besar aktornya memang aktor Bengali.

Kemungkinan besar film ini bakal tayang di Netflix karena saya lihat salah satu sponsornya Netflix.

Film ini diangkat dari kasus Abhigyan-Aishwarya pada 2011 lalu. Abhigyan-Aishwarya adalah anak dari Anurup dan Sagarika Bhattacharya yang tinggal di Stavanger, Norwegia yang diambil Barnevarne (Norwegian Child Welfare Services) ketika mereka berumus tiga tahun dan satu tahun. Orang tuanya dinilai tidak memiliki kedekatan emosional dengan anak-anaknya.

Met nonton! Xoxo




Comments

Popular Posts