Review Web Series India "Maharani"

 



Sutradara: Karan Sharma

Tahun: 2021

Pemain: Huma Qureshi, Shohum Shah, Amit Sial, Pramod Pathak, Kani Kusruti, Mohammad Ashique Hussain, Inaamulhaq, Kannan Arunachalam


"Seorang perempuan bisa mengelola rumah tangga, bisa mengelola negara bagian, bahkan negara."

(Rani Bharti)

Ini web series India pertama yang saya tonton. Sebenarnya kalau kategori series sih kedua ya karena saat ini saya masih menyelesaikan sisa seratus lebih episode Mahabharata. Hehehe.

Nonton ini karena melihat postingan di akun Instagram Filmfare, yang memuji penampilan sejumlah artis dalam series OTT 2021, dan masuklah nama Huma Qureshi. Saya juga tertarik dari judulnya, yang artinya Ratu Penguasa dan saya sudah menebak bahwa ini bertema politik. Saya juga suka film-film India bertema politik, jadi saya memutuskan untuk menonton web series yang ditayangkan di SonyLiv ini.

Maharani terinspirasi dari kisah nyata di dunia perpolitikan di negara bagian Bihar pada 1990-an ketika Lalu Prasad Yadav menunjuk istrinya, Rabri Devi, seorang ibu rumah tangga biasa, sebagai penggantinya.

Rani Bharti (Huma Qureshi) adalah istri Kepala Menteri atau Chief Minister (CM) Negara Bagian Bihar, Bheema Singh Bharti (Shohum Shah). Walaupun suaminya mempunyai jabatan tinggi, orang nomor satu di Bihar, dia tetap tinggal di desa bersama tiga anaknya; Roshni, Suryaprakash, Jayprakash, dan memilih beternak sapi, menjadi ibu rumah tangga biasa. Sementara suaminya tinggal di rumah dinasnya yang mewah di Patna, ibu kota Bihar.





Rani seorang yang buta huruf, tidak bisa baca tulis. Bheema jarang pulang sejak menjabat CM.

Suatu ketika Bheema ditembak dalam sebuah upaya pembunuhan, saat dia berada di kampung. Bheema dirawat di rumah sakit di Patna dan Rani akhirnya ikut bersama anak-anaknya.

Kondisi Bheema yang kritis dimanfaatkan oleh lawan politiknya, Navin Kumar (Amit Sial). Dia ingin Bheema mengundurkan diri karena dinilai tidak mampu lagi bekerja.

Bheema setuju mengundurkan diri tapi syaratnya parlemen harus menggelar voting dan jika dia menang, dia yang akan menentukan penggantinya. Bheema pun menang dan dia memilih Rani sebagai penggantinya.

Bayangkan saja seorang yang buta huruf, buta politik, buta soal pemerintahan tiba-tiba menjadi CM. Wajar jika kemudian Rani dianggap hanya boneka-nya Bheema dan sebenarnya Bheema dan Mishra (Pramod Pathak), tangan kanan Bheema, yang memerintah dari belakang.

Saat Rani dilantik dan diambil sumpahnya menjadi CM




Semua orang meragukan kemampuan Rani. Dia dicela lawan-lawan politiknya. Tapi dia tetap maju dan salah satu tujuannya menerima menjadi penerus suaminya adalah untuk mengungkap dalang pelaku penembakan suaminya.








Tugas Rani begitu berat. Pemerintahannya menghadapi krisis keuangan dan diperintahkanlah Parvez Alam (Inaamulhaq), Menteri Keuangan Bihar untuk melakukan audit dan penyelidikan. Kemudian hasil audit mengarah pada penggelapan dana besar-besaran di Kementerian Peternakan yang dipimpin Prem Kumar (Mohammad Ashique Hussain).

Tak hanya krisis keuangan, tapi juga keberadaan mafia dan konflik antar kasta yang harus ditangani Rani. Series 10 episode ini mengajarkan banyak hal tentang dunia politik. Saya semakin menyadari bahwa permainan para politikus itu begitu busuknya.

Rasanya dunia politik itu dunia yang abu-abu. Kita tak pernah tahu mana lawan mana kawan. Batas hitam dan putih sangat samar. Bahkan semua yang terlihat bisa jadi hanya kegelapan.




Rani adalah sosok sederhana dan sangat menghormati suaminya. Baginya, suaminya adalah seperti dewa. Walaupun kemudian dia menyadari bahwa politik telah mengubah suaminya.

Rani tahu keterbatasan dirinya. Tapi dia berusaha mengatasinya. Dan dia punya prinsip untuk selalu berpegang teguh pada kebenaran, walaupun ini kedengaran cukup naif di dunia politik, tapi tidak ada salahnya kita berharap masih ada politikus yang seperti Rani.

Di penutup terakhir episode 10, saya hanya berkomentar begini: Anjay, bagus banget.




Penampilan Huma Qureshi sangat menakjubkan. Saya suka wardrobenya, yang selalu memakai sari tradisional dan menutup kepalanya. Begitu anggun dan gagah.

Rate: 5/5




Comments

Popular Posts