Review Film "The Green Knight"
Sutradara: David Lowery
Tahun: 2021
Pemain: Dev Patel, Alicia Vikander, Joel Edgerton, Saritta Choudhury, Barry Keoghan, Erin Kellyman, Kate Dickie, Sean Harris, Ralph Inneson
"Kau mau melakukan apa? Milikilah keberanian"
Film ini berlatar waktu abad ke-14, di era kekuasaan Raja Arthur. Di Istana Camelot, Raja Arthur (Sean Harris) mengundang semua ksatria di wilayahnya untuk merayakan malam Natal di Meja Bundar. Hadir juga saat itu salah satu keponakan Raja Arthur, Gawain (Dev Patel).
Gawain belum bisa disebut ksatria, tapi ibunya (Saritta Choudhury) dan kekasihnya, Essel (Alicia Vikander) selalu bertanya-tanya apakah dia tidak ingin menjadi ksatria.
Saat Ksatria Hijau/Green Knight (Ralph Ineson) datang ke istana dan menantang semua ksatria, Gawain maju. Dalam tantangan itu, Green Knight menyatakan siapa yang berhasil memenggal kepalanya, maka kapak sakti akan menjadi milik orang tersebut. Dan setahun kemudian, ksatria tersebut harus mendatanginya ke Kapel Hijau dan giliran dia yang akan memenggal kepala ksatria tersebut. Tantangan yang aneh dan menakutkan. Haha
Tapi Gawain satu-satunya orang yang mau menerima tantangan tersebut. Dia berhasil memenggal kepala Green Knight.
Bertemu Winifred |
Gawain juga bertemu The Lord (Joel Edgerton) dan The Lady (diperankan juga oleh Alicia Vikander), di mana dia tinggal sementara di rumah The Lord sebelum melanjutkan perjalanannya menuju kapel Green Knight. The Lady merayu Gawain dan mendekatinya untuk bercumbu. Inilah godaan dalam perjalanan besar Gawain, untuk mengendalikan hawa nafsu. Bisakah Gawain mengendalikannya?
Gawain ini gambaran sosok pemberani, tapi juga masih rentan atau labil. Haha. Tapi di tengah banyaknya kendala di dalam perjalanannya, dia tetap konsisten untuk melanjutkan petualangan, memenuhi janjinya pada Green Knight
Hal yang paling saya suka dari film ini adalah sinematografi, pemandangan sepanjang film yang entah pakai green screen atau nyata tapi semua indah. Color grading juga keren, serta pengambilan gambar pada beberapa scene kameranya berputar sampai 360 derajat, mantap.
Film ini sureal dan agak sulit dipahami, tapi secara visual sangat memanjakan mata.
"Mekarlah, mekarlah bunga lili nan manis"
Comments
Post a Comment