Resensi Buku "Gravel Heart" - Edisi Karya Pemenang Nobel Sastra
Judul: Gravel Heart
Penulis: Abdukrazak Gurnah
Penerbit: Bloomsbury
Bahasa: Inggris
Salah satu cita-citaku adalah membaca buku karya para pemenang Nobel Sastra. Makanya setiap bulan Oktober saya selalu menantikan pengumuman pemenang Nobel dan paling antusias pas pengumuman Nobel Sastra dan Nobel Perdamaian.
Saya bacanya nyicil satu-satu, semoga panjang umur bisa baca banyak karya para pemenang Nobel. Aamiin.
Alhamdulillah ketemu buku Pak Abdulrazak Gurnah beberapa waktu lalu di Periplus Pondok Indah Mall 1, alhamdulillahnya lagi dapat harga sale, sekitar Rp30 ribuan kalau gak salah, tanpa babibu langsung bungkusss. Seneng banget. Oh iya, Abdulrazak Gurnah adalah pemenang Nobel Sastra tahun 2021.
Tokoh sentral dalam Gravel Heart adalah Salim, seorang pemuda asal Zanzibar yang merantau ke Inggris. Sama dengan latar belakang penulisnya, berkebangsaan Zanzibar dan juga merantau ke Inggris.
Salim berasal dari keluarga Muslim taat. Kakeknya, Maalim Yahya adalah guru ngaji dan ustaz di lingkungannya. Hidup Salim berubah ketika ayahnya, Masud memutuskan pergi dari rumah, meninggalkan istrinya, Saida dan Salim, anak mereka satu-satunya.
Salim merasa dibenci ayahnya. Walaupun dia tetap mengantarkan makanan ke tempat tinggal baru ayahnya. Dia tidak memahami alasan kepergian ayahnya. Tapi kemudian ada laki-laki lain yang masuk dalam kehidupan keluarganya, suami baru ibunya, Hakim. Hakim adalah pejabat di Kantor Wakil Presiden. Wapres sendiri adalah ayah Hakim.
Saat beranjak remaja, Salim dibawa merantau oleh pamannya, Amir, ke London. Amir adalah adik kandung Saida, menikah dengan putri Wakil Presiden, Asha. Amir seorang diplomat di London.
Salim kemudian disekolahkan pamannya di jurusan bisnis. Tapi dia merasa tidak cocok di jurusan itu dan kemudian memutuskan keluar untuk kemudian mengambil jurusan sastra. Akibatnya dia diusir paman dan bibinya, luntang lantung sendiri di negeri orang. Bekerja apapun asal bisa tetap hidup dan kuliah sastra.
Buku ini agak membosankan di awal, karena konfliknya masih samar-samar. Di awal saya agak bingung ini arah ceritanya kemana, siapa tokoh sentralnya, apa yang ingin disampaikan. Tapi ternyata jawabannya ketemu mendekati akhir buku, bagian yang membuat saya menangis dan patah hati. Huhuhu. Sedih banget.
Gravel Heart adalah semacam drama keluarga yang dibumbui situasi politik di Zanzibar pada masa masuknya kolonialisme. Ketika banyak orang-orang yang dinilai tidak pro pemerintah ditangkap.
Tokoh yang saya suka adalah Masud, ayahnya Salim. Character development-nya saya suka. Dari orang yang misterius, aneh, menutup diri, tapi kemudian dia berhasil mengungkap karakternya dari kisah yang diceritakan sendiri kepada anaknya, flash back ke masa lalunya. Bikin banjir mata huhu
Agak plot twist di akhir, walaupun sebenarnya agak bisa ditebak di awal siapa sebenarnya tokoh antagonisnya.
Next, bakal coba lagi baca karya bapak Abdulrazak Gurnah yang lain.
Jangan lupa baca buku! Xoxo
Comments
Post a Comment