Jogja 2023

 




Jogja selalu menjadi salah satu kota favoritku. Semacam ada magnet yang selalu menarikku untuk kembali ke kota ini. Sebetulnya ada semacam hate-love relationship dengan Jogja, hatenya karena di sini banyak kenangan that should not be recalled tapi love-nya tentu lebih besar. 

I visited this city again after i am able to move on from old time memories with the wrong person I shared my time with back then years ago and that was wonderful. I dont attach to this city for those memories, and that is so relieving.

I love this city for its serene and of course its food. There is so many delicious food and affordable. 

Aku berkunjung ke Jogja selama 4 hari dan anggap saja ini sebagai salah satu hadiah ulang tahunku ke-36 tahun sekalian untuk menghadiri wisuda adek.

Berangkat dari Jakarta hari Rabu, tanggal 17 Mei 2023. Hari itu aku cepat-cepat rampungkan kerjaan, untungnya hari itu WFH jadi lebih luang. Setelah nulis dan submit 4 berita, saya berangkat dari kos ke stasiun Senen, dengan niat satu tulisan lagi bakal aku submit di stasiun.

Dari kos aku naik Transjakarta S21 ke Lebak Bulus karena di sana ada bus yang langsung ke Terminal Senin (6H). Tapi ternyata lumayan jauh dan muter-muter jalannya. Beginilah demi pengiritan. Haha

Sampai di stasiun itu jam 15.00-an, langsung makan dulu di Watson karena kelaparan. Aku kalap makan nasi ayam mayones, lobster ball dan odeng, terus beli tahu isi pedas tapi ternyata gak pedas haha.

Abis makan, lanjut salat di musala. Lalu nyari tempat untuk cas laptop dan submit berita terakhir. Akhirnya nemu di Loko Cafe. Pesan coklat dingin lalu duduk ngecas dan submit berita. Satu artikel untuk pagi aku kerjain Kamis pagi aja karena waktuku keburu.

Jadwal keretaku pukul 17.10, tapi pukul 16.30 sudah harus boarding. Abis pipis di toilet baru deh naik kereta. Aku naik Jayakarta Premium 13, gerbong paling akhir, seat 7C di lorong. Tapi karena penumpang sebelahku (7D-window) belum ada, aku duduk di 7D. Aku baru pindah setelah orangnya naik di Stasiun Bekasi. Aku beli tiket ini seharga Rp300.000 di Traveloka.

Perjalanan Jakarta-Jogja memiliki waktu tempuh sekitar 8 jam 30 menit. Ini baru pertama kali aku ke Jogja menggunakan kereta. Lumayan capek sih duduk tapi aku enjoy banget karena kereta salah satu transportasi favoritku. 

Aku sampai di Stasiun Lempuyangan hari Kamis 18 Mei dini hari, sekitar pukul 01.23. Keretanya benar-benar ontime sesuai jadwal. Alhamdulillah dijemput my sisters, dan ternyata suasana di Lempuyangan walaupun tengah malam masih ramai banget. Setelah itu kami menuju ke penginapan di daerah Gambiran.

So liburan dimulaiiiiii. Super happy!



Hari Kamis itu tanggal merah tapi aku tetap kerja, tapi untungnya bisa kerja mobile. Jadi mesti kerja dulu baru bisa jalan-jalan.

Sorenya kami jalan-jalan ke Malioboro, dengan tujuan awal makan pecel di Beringharjo. Salah satu makanan yang aku idam-idamkan huhu. Soal pecel ini aku sudah bikin tulisan tersendiri hehe. Klink link ini.



Hari itu Malioboro rameeee buanget. Banyak anak-anak sekolah studi tur. Dan sekarang Mirota Batik yang dulu sering aku datangi itu sudah berubah nama menjadi Hamzah Batik. 

Di sini enggak banyak berubah. Barang yang dijual masih sama. Tapi di depan ada lapak ronde gitu dan di dalam ada mbak-mbak cantik jualan jamu gendong. Aku dan my sisters nyobain jamu kunir asem yang disuguhi pakai mangkok kecil dari batok kelapa. Ini jamu kunir asem terenak yang pernah kuminum, segar banget, ada hint jeruk nipisnya. Harganya juga kalau enggak salah cuma Rp3.000.







Malamnya, kami makan malam di Gule Kepala Ikan Dahlan di Jalan Ahmad Dahlan. Di sini aku syok. Pesan kepala ikan, yang datang ikan raksasa alias gede buanget. Yang lebih mengagetkan lagi, harganya murah, cuma Rp22.000 sampai Rp25.000. Walaupun murah, rasanya juga super endul. Enak bangetttttt. Di sini, disuguhu sambal ijo free dan sambal ijonya terenak yang pernah kumakan. Nulis ini jadi laper lagi.

Di sini aku pesan kepala ikan kuah tomyam. Tomyamnya merah pekat, segar, tapi enggak terlalu banyak karena disajikan dalam piring panjang. Dinikmati pakai nasi hangat, mantap betul. 




Abis makan kami balik ke Nol Kilometer jalan kaki dan semakin malam suasana semakin ramai. Di sini kami duduk-duduk sebentar. Lihat-lihat buku di lapak baca gratis mahasiswa. Lalu kami lanjut jalan ke Malioboro beli ronde dan bakpia, baru deh balik lagi ke penginapan.





Hari berikutnya aku masih harus kerja. Jadi hari itu kami enggak keluar. Malamnya beli nasi di angkringan di daerah sekitar penginapan. Kayaknya kurang afdol ya enggak makan nasi kucing kalau ke Jogja.

Sabtu adalah hari terakhir jalan-jalan di Jogja karena Minggu pagi aku harus balik ke Jakarta. Sehabis acara wisuda adek di Jogja Expo Center (JEC), kami ke Malioboro lagi dengan tujuan makan pecel lagi di Teras Malioboro 1 karena seenak itu. Haha. Tapi sebelumnya kami mampir dulu beli lumpia Samijaya di Jalan Mataram.



Dulu waktu masih kuliah, aku sering lihat pedagang lumpia ini di Jalan Malioboro, dekat Mal Malioboro. Orang antre selalu banyak tapi aku enggak pernah beli karena takut harganya mahal haha

Di Teras Malioboro 1, aku kalap. Aku pesan pecel lontong 2 porsi ditambah tahu bacem (enak buanget tahunya), sate kikil, sate keong 2 biji, dan setusuk sate babat.

Kalap sist karena lapar dan emosi gara-gara driver ojol prik. Dan semua habis kumakan haha. 




Abis makan pecel, kami ke Tempo Gelato di Jalan Taman Siswa. Awalnya pengen beli kue di Bloomery karena banyak dibahas di Twitter Food Fess. Tapi akhirnya gak jadi karena kekenyangan makan gelato medium cup 3 flavours. Hahaha

Harganya lumayan murah, Rp45 ribu dan enak. Aku pilih rasa fruty caramel, blueberry, dan orange chocho. The last one is mt favourite. Coklatnya pahit dan kusuka, berpadu dengan asamnya jeruk. Di sini antreannya lumayan lama. Tapi untungnya banyak tempat duduk. Kafenya super cozy.






Berakhir sudah petualangan kuliner di Jogja..huhu. 

Siap-siap kembali ke Jakarta. Keretaku hari Minggu, 21 Mei pukul 09.07, naik dari Stasiun Tugu. Aku naik Bangunkarta Ekonomi 3 seat 7C. Lagi-lagi kebagian lorong tapi ternyata penumpang sebelahku naik di Cirebon jadi aku dari awal duduk di window. Tapi setelah masnya naik, dia gak minta aku pindah jadi aku tetap di window. Jadi bisa lihat pemandangan sepanjang perjalanan.



Akhirnya sampai di Stasiun Senin pukul 17.26. Buru-buru ke musala, jamak salat zuhur dan ashar. Karena nanggung waktunya, sekalian nunggu magrib. 

Malam itu Jakarta hujan deras, jadi aku melipir makan dulu di Sugakiya. Abis hujan reda, lalu ke terminal di seberang stasiun, naik 6H lagi. Tapi kali ini aku turun di Kuningan Madya, transit naik 6M. Karena barangku berat, aku turun di CSW lalu naik GoCar.



Berakhir sudah liburanku. Huhu

Semangat kerja lagi dan nabung, biar bisa jalan-jalan lagi. Next kemana ya? 

Xoxo

Comments

Popular Posts