Resensi Buku - Perkenalan Pertama dengan Penyair Klasik China
Judul Buku: Li Po and Tu Fu; Poems
Penerjemah: Arthur Cooper
Kaligrafi China: Shui Chien-Tung
Penerbit: Penguin Classics
"..... poetry but always expected a poem to point some sort of moral, however inexplicit it might be, or at least somehow or other to make the reader wiser and better."
Ini pertama kali saya baca buku puisi China klasik. Sebuah perkenalan yang lumayan insightful walaupun banyak sekali istilah linguistik dalam buku ini yang tidak saya pahami. Bahasa buku ini khususnya dalam bab pendahuluan juga sangat ilmiah. Tapi saya berhasil juga menyelesaikannya dengan bolak-balik membuka kamus.
Li Po dan Tu Fu adalah penyair China yang hidup sezaman tapi berasal dari wilayah berbeda. Keduanya dipandang sebagai dua penyair terbesar China. Karya-karya mereka dianggap menguhubungkan dunia kuno dengan modern. Masa ketika dua penyair ini hidup juga dianggap sebagai masa paling kemilau dari masa keemasan 3.000 tahun puisi China.
Baik Li Po maupun Tu Fu menyukai puisi-puisi klasik yang telah ditulis jauh sebelum mereka.
Li Po (701–762) lahir di wilayah barat jauh China dan diperkirakan punya wawasan soal bahasa dan kebudayaan Asia Tengah. Bahkan ada yang menganggap keluarganya bukan China tapi orang Turks. Sementara itu, Tu Fu (712–770) lahir di Shao-ling dekat ibu kota Ch’ang-an (sekarang disebut Si-an Fu di Provinsi Shensi) dan berasal dari keluarga yang memiliki jabatan di pemerintahan atau kekaisaran pada zaman itu.
Keduanya dianggap representasi dari Yin Yang, yang menjaga keseimbangan dalam kehidupan manusia melalui karya-karya mereka.
"Li Po is the Taoist in this pair of poets, and his constantly recurring symbol is the reflected light of the Moon at night; whilst Tu Fu is the Confucian who from early childhood made the Phoenix his symbol, the Fire Bird symbolizing the Yang."
Puisi yang ditampilkan dalam buku ini disertai dengan penjelasan panjang terkait latar belakang penulisan puisi, tata bahasa, proses penerjamahan, dan juga hal-hal yang berkaitan dengan linguistik.
Perbedaan karya-karya Li Po dan Tu Fu dinilai dari pesan intrinsik yang tersirat dalam puisi mereka. Karya Li Po disebut bertujuan untuk menemukan "obat mujarab kehidupan/elixirs of life" dan juga disebut mengandung semacam "filsafat alam". Li Po juga terkenal dengan puisi bergaya balada tua yang disebut yüeh-fu.
"The name yüeh-fu, often translated ‘Music Bureau’, derives from the name of a musical academy established in 90 B.C. for collecting folksongs, among other purposes. This was seen in the Confucian tradition as a way of discovering the mind of the people: their needs and aspirations, and their feelings about the government they enjoyed or endured."
Sementara itu, para pengkritik menyebut karya-karya Tu Fu memiliki karakter kebajikan "kasih sayang" Confucian.
Saya juga baru tahu bahwa dalam puisi-puisi China, kata "bunga mawar" tidak pernah disebutkan sebagai simbolisme. Namun kemudian dalam salah satu puisinya berjudul "Remembering the East Ranges", Li Po menggunakan kata tersebut. Berikut puisinya:
1
Long since I turned
to my East Ranges:
How many times
have their roses bloomed?
Have their white clouds
risen and vanished
And their bright moon
set among strangers?
2
But I shall now
take Duke Hsieh’s dancers:
With a sad song
we shall leave the crowds
And call on him
in the East Ranges,
Undo the gate,
sweep back the white clouds!
Puisi-puisi yang saya temukan dalam buku ini, kebanyakan terkait dengan pandangan penyair soal peristiwa penting di dunia militer dan pemerintahan, terus ya soal pengalaman bertualang mereka dan soal tempat yang penuh kenangan bagi mereka, juga tentang sosok-sosok tertentu. Tidak ada puisi yang terlalu melankolis dan personal.
Walaupun bahasanya sulit tapi lumayan lah bisa nambah wawasan dikit soal penyair China klasik.
Btw bentar lagi 2024 berakhir, sekitar seminggu lagi dan masih ada empat buku di list currently readingku. So semoga, walaupun pesimis, aku bisa selesaikan semuanya biar nanti 2025 dimulai dengan bacaan baru.
Jangan lupa baca buku! Xoxo!
Comments
Post a Comment