Review Film "Lord of the Rings: The War of Rohirrim"
Sutradara: Kenji Kamiyama
Pemain/Pengisi Suara: Brian Cox, Gaia Wise, Luke Pasqualino, Mirando Otto
Tahun: 2024
You only fail when you stop trying.
(Helm Hammerhand)
Finally the wait is over! Salah satu film yang saya tunggu di tahun ini. To be honest awalnya agak skeptical karena ini animasi dan i'm not into anime movie a lot, but yeah, this is the exception. This movie is beyond my expectation, I was burst to tears after watching it karena saya merasa ini adalah obat kerinduan bisa menyaksikan Middle Earth di layar lebar.
Mengingat dunia Middle Earth itu sangat banyak tokohnya yang saling terkait dan berkelindan satu sama lain, saya pikir saya bakal bingung nonton film ini. Apalagi saya kan baru membaca beberapa buku JRR Tolkien; series Lord of The Rings, The Hobbit, dan The Fall of Gondolin.
But, story line film ini bagus bangeeet. Bukan pembaca Lord of the Rings juga kayaknya enggak masalah karena emang gak begitu terkait sama kisah Lord of the Rings karena ini terjadi sekitar 185 tahun sebelum peristiwa penghancuran cincin keramat itu di Gunung Mordor.
Film ini dibuka dengan narasi yang sangat indah dan instrumen musik yang sama seperti film Lord of the Rings. Naratornya adalah Mirando Otto, pemeran Eowyn dalam trilogi LoTR. Indah banget, membawa kembali kenangan ketika Lady Galadriel membuka LoTR dengan narasi yang sangat indah dan magical.
The War of Rohirrim berpusat pada kisah Hera (Gaia Wise), putri tunggal Raja Rohan, Helm Hammerhand (Brian Cox). Hera adalah sosok perempuan tangguh, dianggap "liar", keras kepala dan pemberani. Dia punya dua kakak laki-laki, Haleth dan Hama.
Perang Rohirrim ini dipicu penolakan lamaran pernikahan. Wulf (Luke Pasqualino) datang melamar Hera bersama ayahnya, Freca, pemimpin Dunlending yang terkenal kejam. Hera dan Wulf adalah teman masa kecil, ini jadinya tuh kayak friendship to enemy trove lah haha. Helm Hammerhand menolak lamaran Freca karena dia menduga Freca ingin merebut takhta dan menguasai Gondor, bukan tulus mencintai putrinya.
Helm kemudian menantang Freca untuk duel. Namun ternyata dalam duel itu, Freca tewas hanya dengan satu pukulan kendati ia tidak bermaksud membunuh Freca. Inilah mengapa dia disebut Hammerhand, bertangan palu. Setelah kejadian itu, Wulf menghilang dan diam-diam merencanakan balas dendam dan merebut Rohan.
Film ini juga berisi kritik terhadap budaya patriarkal yang kental di dunia kerajaan. Perempuan, bagaimana pun besar pengaruhnya dalam keberlangsungan kerajaan tersebut, namun kiprah dan jasa mereka selalu disembunyikan dan tak diakui. Perempuan hanya dianggap sebagai subordinat laki-laki, hanya perlu duduk menunggu untuk dilamar, tugasnya hanya duduk diam sebagai istri raja atau calon pewaris takhta.
Hera adalah perwujudan seorang feminis yang tidak ingin terbelenggu dalam sistem yang tidak adil tersebut. Dia bersikeras ingin tetap ikut perang karena yakin dia bisa mengalahkan musuh dan dia juga memiliki kemampuan berkuda yang tangguh. Dia punya kuda bernama Ashere, yang selalu menemaninya kemana pun.
Film ini juga mengingatkan saya ketika Aragorn akan keluar dari Rohan dan tetap bersikeras melewati Helm's Deep yang menyeramkan. Eowyn melarangnya melewati kawasan itu. Ada legenda bahwa pasukan hantu-hantu di Helm's Deep ini tetap ada dan menjaga kawasan itu. Musuh tidak bisa melewati Helm's Deep dan akan berakhir menemukan kematian. Helm's Deep dulu bernama Hornburg, tapi setelah kematian Helm Hammerhand, diganti menjadi Helm's Deep. Sosok Helm Hammerhand yang terkenal kuat dan tidak terkalahkan diyakini tetap menjaga kawasan itu. Jadi kangen Aragorn, my Elessar hehehe.
Minus dari film ini, ada beberapa animasi yang guncang atau tidak stabil saat perpindahan dari adegan satu ke adegan lain. Jujur sih bikin pusing tapi tetap bisa ditoleransi karena enggak lama. Ini saya temukan waktu scene di tengah hutan saat Hera dikejar gajah raksasa.
Animasi film ini mirip dengan anime-anime Jepang karena memang ini diproduksi animator Jepang. Dulu saya heran kenapa ada orang kok bisa jatuh cinta sama tokoh anime atau sosok gepeng begini, eh saya juga mengalaminya. Saya jatuh cinta sama sosok Frealaf, sepupu Hera yang diusir Raja Rohan karena dianggap gagal menjaga Hera yang sempat diculik Wulf. Frealaf itu sosok ganteng, gagah, berwibawa, tinggi. Aaaaaakkkkkk. Saya tadinya berharap Hera bakal nikah sama dia.
Saya juga suka sama kakaknya Hera, Haleth, tapi ya kenapa dia mati sih, kesel wkwkwkw. Sorry spoiler.
And last but not least, i love the soundtrack! Magical! Vibenya ya Middle Earth banget. The longing for Middle Earth is already paid off. Walaupun cuma animasi, tapi saya happy! Alhamdulillah.
Selamat nonton, masih tayang di bioskop! Xoxo
Comments
Post a Comment