Aku Tak Pernah Benar-benar Mati

kamu selalu datang dengan sebilah pisau di genggaman
siap menusukku bertubi-tubi
tapi aku tak juga mati

kamu menusukku dengan pisau berkarat oleh ciprarat darahku
tusukanmu tak lagi di jantung,
tapi mengulang-ulang tusukan yang sama
di bahu, di perut, di pinggang, di paha
dan tak terbilang lagi di dada
yang tak kutahu lagi bagian mana

aku tak pernah benar-benar mati
hanya sekarat

sekarang kamu datang kembali
membunuhku melalui mimpi sebanyak dua kali
tapi aku tak pernah benar-benar mati
hanya sekarat
berharap

M, 692015

Comments

Popular Posts