Kawal Sandiaga Uno Mencoblos
Alhamdulillah, Pemilu 2019 telah terselenggara. Agenda ini yang sebelumnya membuat saya deg-degan sebelum penentuan penugasan di hari H pencoblosan. Kami rapat redaksi di kantor sehari menjelang pencoblosan, dan saya mendapat tugas mengawal cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandiaga dan tim menghibur wartawan di media center. |
Sebelum berangkat liputan pada Rabu (17/4/2019) pagi, terjadi drama dulu. Dari telat bangun, di-cancel driver ojol, dan karena telat bangun, mandi pun seadanya. Syukurnya lokasi pencoblosan Sandiaga dan keluarga tidak terlalu jauh dari kos, sekitar 3-4 kilometer.
Sandiaga dan keluarga mencoblos di TPS 002 di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelum pencoblosan, Sandiaga melakukan beberapa aktivitas yang dimulai pada Rabu dini hari mulai dari salat tahajud dan salat subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya.
Syukurnya editor bilang kami tak perlu meliput agenda tersebut karena kami tugasnya meliput Pilpres, bukan meliput orang salat. Hahaha. Senang banget saya karena tidak harus berangkat dini hari.
Sandiaga dan keluarga berjalan kaki dari rumahnya di Jalan Pulombangkeng, tidak terlalu jauh juga dengan TPS. Dia didampingi istrinya, Nur Asiah Uno dan mereka diiringi salawat oleh para pendukungnya.
Ketiga anak Sandiaga yaitu Anneesha, Ameera, dan Sulaiman juga turut serta. Sandiaga juga satu TPS dengan kedua orang tuanya; Henk Uno dan Mien Uno. Sandiaga juga satu TPS dengan Guruh Soekarnoputra. Tapi sayang, dia kalah di TPS-nya sendiri.
Setelah mencoblos, Sandiaga menuju media center yang lokasinya sekitar 200 meter dari TPS. Di situ dia beristirahat sejenak dan kami para wartawan dihiburnya dengan bernyanyi. Sandiaga bersama timnya menyanyikan lagu "Kepompong".
Saya seharian ditugasi untuk mengawal seluruh agenda Sandi. Sekitar pukul 11.00, Sandiaga menuju Hotel Ambhara untuk memantau para relawan yang tengah memantau proses penghitungan suara dari berbagai daerah. Di sini dia bertemu dengan Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan dan juga ada Neno Warisman serta Erwin Aksa. Dari sini, saya kembali lagi ke media center. Syukurnya waktu itu dapat tumpangan mobil Detik. Haha
Sandiaga kemudian berada di Kertanegara, rumahnya Prabowo untuk menunggu proses hitung cepat. Udara sangat panas dan kami para wartawan duduk di depan panggung menunggu Prabowo-Sandi keluar dan mendengar tanggapan mereka terkait hasil hitung cepat.
Pendukung Prabowo-Sandi memenuhi lokasi. Beberapa dari mereka sempat diteriaki teman-teman wartawan karena mengambil tempat yang disediakan untuk wartawan.
Sandiaga Uno memantau relawan di Hotel Ambhara |
Sebelum Prabowo keluar, Jubir BPN, Dahnil Anzar Simandjuntak menyampaikan keterangan terkait hasil hitung cepat. Dahnil menyampaikan pesan Prabowo yang meminta pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Sekitar pukul 16.30 WIB Prabowo keluar dan menyampaikan pidato klaim kemenangannya untuk pertama kali. Prabowo mengklaim menang 62 persen berdasarkan hasil real count internal mereka. Pidato Prabowo disambut teriakan takbir dari para pendukungnya.
Namun dalam pidato klaim pertama ini, tak ada Sandiaga yang mendampingi. Korlip saya menelepon dan saya diminta cari tahu kenapa Sandiaga tak ada. Saya kemudian menanyakan ini ke Ferdinand Hutahaean. Kata dia, Sandiaga masih ada di dalam sedang menulis konsep pidato yang akan disampaikan selanjutnya setelah Prabowo.
Pukul 17.15 WIB, saya meninggalkan lokasi liputan karena disuruh balik kanan oleh korlip. Alhamdulillah banget. Saya pikir saya bakal liputan sampai malam. Haha
Alhamdulillah, saya bisa menyaksikan secara langsung dan meliput agenda bersejarah ini. Ini akan menjadi pengalaman hidup yang luar biasa bagi saya. Saya mulai mengikuti agenda politik ini sejak dinamika pemilihan capres dan cawapres dari masing-masing kubu. Saya waktu itu liputan sampai tengah malam saat Prabowo menetapkan cawapresnya Sandiaga Salahuddin Uno. Hari-hari yang melelahkan tapi jadi pengalaman berharga.
Harapan saya, semoga proses selanjutnya berjalan lancar. Pihak yang kalah menerima keputusan KPU dengan legowo dan lapang dada dan dapat memberikan contoh elegan bagaimana berdemokrasi.
Rumah Sandiaga Uno di Jalan Pulombangkeng Nomor 5, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. |
Sehari usai pencoblosan, saya kembali dapat tugas, disuruh tongkrongin rumahnya Sandiaga Uno. Saya ditugasi untuk cari tahu apa yang terjadi dengan Sandiaga kenapa tidak hadir dalam acara deklarasi klaim kemenangan Prabowo yang disertai dengan sujud syukur itu. Nongkrong dari pagi pukul 08.00 sampai magrib, tapi Sandiaga tak mau menemui beberapa wartawan di depan rumahnya. Kami kemudian hanya mewawancarai asistennya.
Comments
Post a Comment