Menikah atau Tidak Menikah


Source: Pinterest


Suatu hari saya pernah berseloroh di depan ibu saat ditanya kapan saya menikah. Saya jawab, "Menikah atau tidak menikah adalah pilihan. Dan saya mungkin memilih untuk tidak menikah,  relakan dan doakan apapun yang menjadi pilihan hidup saya nanti. Menikah bukan jaminan seseorang bisa hidup bahagia. Karena dalam hidup, saya hanya mencari kebahagiaan." 

Seketika langsung disambut, "Astaghfirullah. Enggak boleh bilang gitu."

Bukan hanya ibu, rata-rata orang yang menanyakan soal pernikahan dan saya jawab dengan jawaban yang sama akan menanggapi dengan jawaban tipikal sebagaimana ibu saya. Saya kadang-kadang sengaja menjawab tidak akan menikah jika mendapat pertanyaan soal pernikahan, saya ingin melihat reaksi teman-teman saya sendiri.

Kondisi represif itu kemudian saya rasakan ketika ibu saya bilang, "Kebahagiaan saya akan lengkap dan hidup saya akan tenang kalau kamu sudah menikah." 

Jika ibu telah bersabda demikian, saya tentu tak akan bisa melanjutkan perdebatan soal pilihan menikah atau tidak menikah itu.

Kita lihat saja nanti. Jika saya menikah, ada dua kemungkinan.

Menikah karena memang saya telah menemukan laki-laki yang tepat dan selama ini saya impikan. Kedua, menikah demi kebahagiaan ibu. 

Untuk ibu, saya akan melakukan apapun, termasuk menggadaikan kemerdekaan diri saya sendiri. 



Comments

Popular Posts