Review Film "Shabaash Mithu"


 

Sutradara: Srijit Mukherji

Tahun: 2022

Pemain: Taapsee Pannu, Inayat Verma, Vijay Raaz, Devadarshini, Sameer Dharmadhikari, Anushree Kushwaha, Kasturi Jagnam


"Lihatlah arena ini, ia seperti kehidupan. Rasa sakit akan menghilang."

(Sampath)


Kenapa saya selalu atau seringkali nangis pas nonton film India sih? Hahaha. Saya juga bingung. Hal yang bikin nangis enggak melulu soal cerita film yang menyedihkan, tapi juga hal-hal haru atau membahagiakan atau dengar sountracknya. 

Tak terkecuali film terbaru Taapsee Pannu ini, yang mana dia adalah salah satu aktris India yang saya idolakan, membuat saya nangis saat nonton.

Shabaash Mithu adalah film terbaru Taapsee. Saya nonton film ini di XXI Plaza Indonesia, Minggu (17/7/2022). Walaupun harga tiket mahal saat weekend, Rp 85.000, gue jabanin dah. Dan menurutku filmnya bagus.



Shabaash Mithu merupakan biopic atau film biografi atlet kriket perempuan India, Mithali Raj yang akrab dipanggil Mithu. Saya sama sekali enggak ngerti permainan kriket itu apa, sistemnya bagaimana, tapi tidak membuat film ini membosankan bagi saya.

Film mulai dari masa kecil Mithali Raj. Mithu kecil diperankan Inayat Verma, yang mirip banget sama adik sepupuku Cia hahaha.



Mithu kecil seorang penari Bharatanatyam dan dia mulai mengenal kriket setelah diajarkan temannya, Noorie (Kasturi Jagnam) yang tomboi. Kakak laki-laki Mithu, Mithun Raj (Nishant Pradhan) yang sebenarnya menggelui kriket sejak kecil dan berharap masuk pelatnas. Namun Mithu dinilai lebih berbakat oleh Pak Sampath (Vijay Raaz), pelatih kriket di daerah mereka. Akhirnya Mithu dan Noorie dilatih Pak Sampath. Setiap hari Mithu dan Noorie diantar ayah Mithu, Dorai Raj (Sameer Dharmadhikari) ke tempat latihan menggunakan sepeda motor. Noorie selalu berbohong pada ayahnya dengan beragam alasan agar diizinkan keluar. Bagi ayah dan ibunya Noorie, kriket itu permainan laki-laki sehingga dia dilarang dan dianjurkan untuk les menari saja.

Setelah remaja, Mithu (Taapsee Pannu) berhasil lolos ke pelatnas atau Women Cricket Board (WCB). Namun Noorie gagal mengikuti penyisihan karena dia terpaksa menikah untuk menuruti permintaan ayahnya lalu pindah ke Dubai mengikuti suaminya yang bekerja di sana, so sad :( Noorie harus melepaskan mimpi-mimpinya :(

"Hidup tidak pernah memberikan kesempatan kedua."

 (Sampath)

Setelah Mithu mengikuti pelatnas, film fokus pada perjalanan Mithu mengikuti pertandingan di luar negeri bersama tim kriket perempuan India sampai dia diangkat menjadi kapten tim kriket, dengan beragam tantangan dan kendala yang harus dihadapi tim kriket perempuan yang mendapat perlakukan diskriminatif.

Tim kriket putri India tidak memiliki eksposure dan dukungan yang besar sebagaimana tim kriket putra. Fasilitas dan pendanaan tim kriket putri ini sangat minim dan mereka seakan-akan tidak dianggap dan diremehkan. Ketimpangan gender dalam dunia kriket itu yang coba disoroti dalam film ini.

Penampilan Vijay Raaz di film ini layak diacungi jempol. Dia salah satu aktor underrated yang aktingnya sangat layak mendapat apresiasi. Selain itu tentu saja dua anak kecil pemeran Mithu dan Noorie. Saya juga suka lagu-lagu dalam film ini, salah satunya "Hindustan Meri Jaan" yang dibawakan Kailash Kher, penyanyi favorit saya.

Menonton film ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, khususnya perempuan agar tidak patah semangat. Apapun bisa kita capai asal kita tekun dan tidak mudah menyerah. Mungkin ada saatnya kita ingin menyerah ketika menghadapi banyak cobaan, tapi cobaan dan tantangan harus dihadapi. Karena kemenangan bukan untuk mereka yang tidak pernah gagal, tapi mereka yang bisa menaklukkan diri sendiri dan bangkit lagi ketika kalah.


-- Jangan beri kami mimpi yang tidak bisa kami cerna.

-- Tapi mimpi harus membuat orang gila.

Comments

Popular Posts