Menari Bersama Angin di Atas Bukit Kayangan

 




Angin laut yang sepoi, berembus pelan menimpa rerumputan yang telah tumbuh cukup tinggi di atas Bukit Kayangan. Sepi. Hanya ada bocah ABG ramah yang menagih uang masuk sekaligus parkir kami, Rp5.000 per orang saat kami baru memasuki area "taman" yang tampak tak terurus itu.

Hanya ada beberapa pengunjung yang terlihat. Tapi aku suka tempat wisata yang tidak ramai. So refreshing tanpa harus mendengar cengkerama orang-orang yang terlalu riuh. 

Di sini ada beberapa pondokan, vila-vila kecil yang didesain seperti rumah panggung dari kayu. Lalu tersedia juga gazebo atau berugak yang ada di bagian bawah. Selain itu ada juga beberapa spot foto di sini, salah satunya cidomo.

Hanya ada satu pedagang, jualannya pun cuma mie instan dan kopi. Kami lalu duduk di salah satu berugak dengan view menakjubkan. Di hadapan kami terbentang Pelabuhan Lombok dan kapal-kapal yang siap berangkat ke Poto Tano, Sumbawa Barat, dan juga kapal yang datang dari arah sebaliknya.

Di bawah ada juga terbentang pemandangan hijau dan jalan yang meliuk-liuk. Langit di sangat biru dan burung-burung beterbangan bahagia di atas kami. 

MasyaAllah. Alhamdulillah. Betapa indah ciptaan Allah SWT.

Aku bersyukur bisa menikmati quality time with mom. Bisa lihat my mom bahagia dan senang bisa ke Bukit Kayangan, bukit yang disebutnya pernah dikunjungi Sandiaga Uno.

Di tanah lapang sekitar bukit yang telah dipenuhi rumput setinggi paha, aku berjalan-jalan. Menikmati sepoi. Berbicara dengan alam. Berkeliling dan foto-foto. Lalu hatiku menari bahagia. Di seberang tanah lapang yang rimbun rumput, ada hutan kecil yang pohonnya menjulang tinggi dan tampak misterius. Aku merasa seperti di film Twilight haha. 

Rasanya seperti bukan di Lombok. Tapi di suatu tempat yang jauh, di tempat yang indah tapi misterius. Aaaaaak I love the vibes, the wind, the grass, the forest, the sky, the ocean....

Menurutku ini salah satu tempat yang paling tepat untuk refreshing dan menyepi sejenak di Lombok. Sangat cocok bagi kaum introvert seperti aku yang gak suka keramaian dan keriuhan. 


Semoga bisa ke sini lagi nanti. Lombok, I love you!




Comments

Popular Posts