First Bookdate in 2025
Entahlah belakangan ini aku ada di fase reading slump parah. Lima buku yang aku pinjam dari Perpustakaan Nasional belum ada satu pun yang sudah selesai aku baca.
And this is already in the middle of February, i am still trying to finish my current read list. OMG, what's wrong with me? I am afraid that I've got brain rot. God forbid!
Tahun ini aku baru selesai baca dua buku doang. Salah satunya Seeds Planted in Concrete by Bianca Sparacino. Buku ini aku beli akhir tahun lalu waktu ada diskon di Periplus PIM dan aku beli buku ini karena covernya yang indah, but turn out I love this book.
Untuk mengobati reading slumpku baru-baru ini, aku mencoba untuk pergi bookdate. Tujuanku kali ini ke Blok M sekalian aku mau service kacamata peninggalan almarhum bapak.
Aku ke Blok M Square dulu, makan dan keliling juga belanja. Oh iya aku beli dua tas hasil dari tabungan bukuku tahun 2024. Awalnya aku pengin uangnya untuk beli coklat Dubai Don Bakeshop, tapi aku pikir-pikir lagi kalau coklat kan sekali makan bakal habis dan gak ada jejaknya. Jadi aku memilih membeli barang aja. Karena koleksi tasku sedikit, jadi aku pilih beli dua tas. hehe. Alhamdulillah.
Kebetulan aku memilih bookdate ini pada malam minggu. Seperti biasa, suasana Blok M di malam minggu benar-benar full. Setelah dari Blok M Square aku menuju Blok M Plaza, tadinya niatku bakal bookdate di J.Co, tapi akhirnya aku memilih di Excelso biar enggak perlu turun ke lantai bawah.
Bookdate begini bisa merangsang lagi semangat bacaku. Ini salah satu aktivitas yang aku sukai dan sepertinya wajib masuk agenda minimal sekali sebulan enggak sih. Memang malam itu aku enggak selesai baca bukunya karena waktu yang terbatas. Aku punya waktu sekitar satu jam lebih karena aku harus balik pukul 21.30 biar enggak ketinggalan bus rute S21.
Soal buku Seeds Planted in Concrete, ternyata sangat relate dengan kondisi yang sedang aku alami. Buku ini mengajak kita untuk kurang-kurangi menyalahkan diri sendiri atas masa lalu kita. Jangan pula terlalu sering melihat ke masa lalu. Past is a past, it was just a moment. It is about a journey to your soul.
Aku menduga mengapa sampulnya seperti itu sebenarnya memuat pesan bahwa jiwa yang disiram dengan kasih sayang, self-love, dan pengampunan atas diri kita akan membuat kita blooming inside and out. A seed will have ability to emerge even you planted it in a concrete.
Begitu sih kira-kira interpretasi aku hehehe. Mungkin aku bakal sering membuka kembali buku ini ketika aku sedang butuh semangat untuk diri sendiri.
I am so happy i found this book with a very good price. Alhamdulillah rezeki anak solehah, anak baik hahaha.
Next bookdate kemana lagi ya? Yaa Allah aku pengen sembuh dari reading slump ini biar aku gak brain rot huhu.
Comments
Post a Comment