Resensi Buku - Kisah-Kisah Legenda dari Yunani dan Romawi Kuno
Judul Buku: Stories from Ancient Greece & Rome
Penulis: Joyce Tyldesley
Ilustrasi: Julian Heath
Cerita-cerita mitologi Yunani tuh seru-seru cuma kadang saya masih bingung dengan nama dewa-dewa mereka yang sangat banyak itu dan peran-peran mereka dalam kehidupan. Nah buku ini cocok sebagai pengantar awal bagi yang suka dengan cerita mitologi Yunani dan Romawi kuno.
Buku ini diceritakan dengan bahasa yang sangat mudah dipahami karena ini sebenarnya buku untuk anak-anak. Buku ini juga cocok dibacakan kepada anak-anak sebagai dongeng pengantar tidur.
Kita pasti sering mendengar istilah "kotak Pandora" dan saya baru tahu Pandora itu nama orang atau tokoh hehehe. Di buku inilah dikisahkan soal Pandora dan kotak misterius tersebut.
Dari buku ini pula saya lebih mengenal siapa Medusa, si perempuan berkepala ular yang takut banget saya lihat wkwkwk. Medusa dikisahkan dalam cerita berjudul "Perseus Kill a Gorgon". Perseus ditugaskan oleh Raja Polydectes yang berkuasa di Pulau Seriphos untuk membunuh Medusa sebagai syarat Perseus bisa datang ke pesta besar yang bakal digelar raja.
Medusa itu adalah salah satu dari tiga Gorgon bersaudari yang tinggal di dalam goa sebuah pulau yang jauh. Dia punya dua saudari bernama Euryale dan Stheno. Ketiganya berwajah dan bertangan manusia tapi punya cakar besi, rambutnya ular hidup, dan bagian tubuh paling bawahnya adalah ular raksasa. Ketiga Gorgon bersaudari ini sangat berbahaya dan suka membunuh. Bahkan hanya dengan satu kedipan mata, setiap makhluk hidup yang menatapnya langsung berubah jadi batu.
Namun dari tiga bersaudari itu, hanya Medusa makhluk fana dan bisa dibunuh. Ngeri kaliiiiii. Berhasilkah Perseus membunuh makhluk mengerikan ini? I hope so! I hate her!
Sebagaimana biasanya buku anak-anak, selalu diselipkan pesan moral di dalam setiap cerita. Salah satunya adalah jangan sombong dengan kelebihan kita. Seperti dalam cerita "Arachne Weaves A Web". Arachne adalah seorang gadis cantik, pintar, dan sangat jago menenun. Dia mendaku sebagai penenun terbaik di dunia, bahkan mengalahkan Dewi Athena, dewi yang menganugerahkannya kemampuan menenun. Dia pun menantang Athena dalam sebuah kompetisi menenun dan yakin bakal mengalahkan dewi tersebut. Namun ternyata kesombongannya dan kepandaian menenun yang ia bangga-banggakan itu justru berubah jadi kutukan. Arachne berubah menjadi laba-laba.
By the way, dari buku ini juga saya baru tahu kalo Sphinx itu perempuan. Wkwkw. Ini bagian dari cerita "Oedipus Meets the Sphinx". Kisah ini berlatar belakang di Thebes, ibu kota Mesir kuno. Sphinx digambarkan seperti ini:
She was a frightening sight. She had the head of a beautiful woman, the body of a lion, the wings of an eagle and the tail of a snake. She was sitting with her huge body blocking the path, so that no one could squeeze past her. No one could enter or leave Thebes without passing the Sphinx. The Sphinx was mean. She forced all the travellers who wished to enter or leave Thebes to listen to a riddle. Those who succeeded in solving the riddle were allowed to go on their way. Those who failed to solve the riddle were eaten.
Selama ini saya kira itu Sphinx adalah singa jantan wkwkwk.
Ada juga legenda di balik asal usul kota Roma di Italia, diceritakan dalam "Romulus Builds A City". Romulus dan Remus adalah saudara kembar laki-laki anak dari Rhea Silvia, cucu Raja Numitor yang berkuasa di Alba Longa, kota kuno Romawi di Italia. Numitor adalah sosok raja yang baik dan dicintai rakyat namun kemudian dilengserkan saudaranya, Amulius.
Amulius lalu membuang Numitor ke sebuah gua, menangkap Rhea Silvia, dan membuang anak kembarnya. Long story short, Romulus dan Remus ditemukan dan dirawat serigala betina dan seekor burung pelatuk. Setelah besar mereka hilang di tengah hutan lalu ditemukan Faustulus dan dirawat. Pada akhirnya Faustulus yang sejak awal mengetahui bahwa dua anak kembali itu adalah keturunan Numitor, dia menceritakan asal usul anak itu dan mereka memutuskan kembali ke Alba Longa untuk membalas dendam dan membebaskan kakek mereka
Mereka berhasil membebaskan kakek dan ibu mereka. Numitor kembali menjadi raja. Namun kedua anak itu kurang sreg karena mereka enggak dapat jatah apa-apa, lalu mereka keluar dari Alba Longa, mencari wilayah untuk membangun kota sendiri. Lalu mereka memutuskan membangun kota di pinggir Sungai Tiber di mana dulu mereka dibuang Amulius.
Romulus bekerja keras membangun kota namun Remus hanya santai aja sambil menonton. Setelah kota baru setengah jadi dan Romulus sedang menggali sumur, eh malah diserang Remus dan mengklaim kota itu miliknya. Gelut lah mereka. Romulus melempar Remus dengan sekop dan langsung tewas. Romulus dengan menyesal mengubur saudaranya dan menangisi kematiannya namun tetap melanjutkan membangun kota yang dia namai Roma, berasal dari namanya.
Theseus Escapes from A Labyrinth mengingatkan saya pada salah satu scenes di film Fantastic Beasts. Di film itu juga nama tokohnya kan Theseus, saudaranya Newt Scamander. Theseus waktu itu kejebak di sebuah goa berisi berbagai makhluk aneh dan berusaha keluar dari sana. Mungkin JK Rowling terinspirasi dari kisah ini.
Theseus di kisah Yunani kuno adalah seorang pemuda yang berusaha keluar dari jebakan labirin Raja Minos yang berkuasa di Kreta. Orang-orang yang tidak bisa keluar dari labirin itu akan dimakan makhluk pemakan manusia bernama Minotaur, peliharaan Raja Minos.
Setiap tahun, Raja Minos meminta Raja Athena mengirimkan tujuh anak muda laki-laki dan tujuh perempuan untuk dijadikan santapan Minotaur. Theseus yang merupakan putra Raja Athena suatu ketika menawarkan diri untuk dikirim, namun ia bertujuan untuk melawan dan membunuh Minotaur agar tidak ada lagi rakyat Athena yang dikorbankan. Dalam misi ini, Theseus malah dibantu putri Raja Minos, Ariadne.
Ada juga kisah Raja Midas yang haus kekayaan dalam Midas is Unlucky. Dia tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki dan meminta kepada Dionysus, dewa pemanen anggur agar memberinya kekuatan bahwa setiap apa yang disentuhnya akan menjadi emas. Dionysus memenuhi permintaan tersebut.
Setiap apa yang disentuhnya akan berubah jadi emas. Awalnya Midas bahagia, tapi kemudian makanan yang dia sentuh pun berubah jadi emas sehingga ia tidak bisa makan. Bahkan putri kesayangannya Zoë berubah jadi patung emas. Dalam bahasa Yunani, Zoë berarti kehidupan.
Intinya kita harus tetap bersyukur yagesya. Jangan kemaruk kek Raja Midas. Dia kaya tapi akhirnya dia tak menikmatinya hehe
Karena ini buku anak-anak, jadi bahasanya ringan, mudah banget dipahami. So jangan lupa baca buku!
Xoxo
Comments
Post a Comment