Resensi Buku "The Unknown Errors of Our Lives"






Judul             : The Unknown Errors of Our Lives (Kesalahan-Kesalahan yang Tidak Diketahui dalam Hidup Kita)
Penulis            : Chitra Banerjee Divakaruni
Penerjemah    : Gita Yuliani K.
Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Tahun             : 2010
Halaman         : 264
ISBN               : 978-979-22-5368-9


"Di gurun hatiku,
kau, bunga kaktus,
mekar tanpa duri."


Saya lagi gemar membaca buku-buku yang ditulis penulis berdarah Asia Selatan, khususnya India, Afghanistan, dan Pakistan. Dasarnya saya suka hal-hal berbau India, ini juga mempengaruhi minat saya terhadap buku-buku yang ditulis oleh para penulis dari Hindustan. Ini membuat saya lebih mengenal kultur mereka lebih dalam, melihat India dari sudut pandang warganya sendiri.

Menurut saya, buku The Unknown Errors of Our Lives ini tidak jauh berbeda dengan buku Unaccustomed Earth karya Jhumpa Lahiri dari segi tema. Buku ini juga menceritakan kisah para perempuan India yang bermigrasi ke Amerika Serikat. Bagaimana mereka mencoba beradaptasi dengan budaya dan gaya hidup yang serba bebas, jauh berbeda dengan budaya timur yang selama ini dianut nenek moyang dan orang tua mereka. Benturan budaya itulah yang dalam hemat saya menjadi topik utama yang diangkat oleh Chitra Banerjee Divakaruni. Buku ini berisi sembilan cerita pendek yang diceritakan dengan sudut pandang yang bervariasi.

Generasi lama India sangat menjaga tradisi mereka. Rasanya selalu ada benturan dan konflik ketika dihadapkan pada kebiasaan generasi masa kini, apalagi generasi tersebut telah lama mengenyam kehidupan di dunia barat. Hal itu terlihat jelas dalam cerita Nyonya Dutta Menulis Surat. Nyonya Dutta adalah wanita senja yang datang ke Amerika untuk tinggal bersama anak dan menantunya, Sagar dan Shyamoli. Nyonya Dutta merasa tidak cocok dengan budaya barat. Seperti pada saat Shyamoli meminta Sagar menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yaitu melipat pakaian bersih. Shyamoli tidak bisa melaksanakan tugasnya karena ada pekerjaan kantor yang harus diselesaikan. Nyonya Dutta merasa itu tidak pantas dilakukan seorang suami, itu adalah tugas dan kewajiban seorang isteri.  Tidak ingin anaknya berada diperintah isterinya, Nyonya Dutta menawarkan diri untuk pekerjaan tersebut.

“Karena inilah laki-laki India jadi tidak berguna di rumah. Di sini, di Amerika, kita tidak membedakan antara pekerjaan laki-laki dan wanita. Bukankah aku juga bekerja di luar rumah sepanjang hari, persis seperti Sagar? Bagaimana aku akan berhasil kalau dia tidak membantuku juga di rumah?”

Benturan antara anak dan orang tua ini juga saya lihat di cerpen pamungkas dalam buku ini, Nama-Nama Bintang dalam Bahasa Bengali. Ini berkisah tentang seorang ibu muda yang telah lama tinggal di Amerika yang kembali mendatangi sebuah desa di Kolkata, tempat ia dilahirkan. Ia membawa serta dua orang anaknya. Ia pun mengenang kembali bagaimana ia melalui masa kecilnya di sebuah desa terpencil dengan segala keterbatasan. Ia datang ke desa untuk menengok ibunya yang bersikeras tidak mau dibawa ke Amerika. Ibunya tidak pernah cocok dengan segala hal yang serba praktis di Amerika. Ia terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan perkakas sederhana, bukan perkakas serba mesin yang memudahkan manusia. Hanya beberapa lama ia ikut anaknya di Amerika dan kembali ke desa.

“Dalam dunia ini mereka tidak bisa menghuni satu rumah bersama, dengan gaya hidup lama. Mereka tidak bisa menjadi ibu dan anak dengan gaya lama itu lagi.”

Perjodohan dan kemiskinan juga hal yang sangat dekat dengan India dan banyak disinggung dalam buku ini. Kemiskinan yang juga menjadi salah satu alasan kenapa beberapa tokoh dalam buku ini merantau ke Amerika demi mendapatkan hidup yang lebih layak.

Dalam cerita Kesalahan-Kesalahan yang Tidak Diketahui dalam Hidup Kita, Ruchira akan menikah dengan Biren karena perjodohan orang tua. Ruchira menganggap arranged marriage ini adalah sebuah kesalahan yang dipelihara orang-orang. Walaupun pada akhirnya ia benar-benar menyukai Biren.

“Dia sedih memikirkan semua kesalahan yang dilakukan orang-orang (akhir-akhir ini dia merenungi hal-hal semacam itu)----kesalahan-kesalahan yang yidak disadari dalam hidup mereka, yang tidak akan pernah bisa mereka tulis dalam buku, dan karena itu dikutuk untuk mengulanginya.”

Ruchira sejak remaja biasa menuliskan kesalahan-kesalahan yang dilakukannya di sebuah buku bersampul lembayung.

Mendekati pernikahannya, Arlene, perempuan bertato sebilah pisau di dada yang sedang mengandung anaknya Biren muncul. Walaupun memang dia tidak meminta pertanggungjawaban, itu sangat mengganggu Ruchira dan menggoyahkan keyakinannya terhadap Biren.

Ada terjemahan yang kurang tepat menurut saya yaitu sangat hamil di halaman 223; “Seorang wanita muda---nah, mungkin tidak begitu muda, kalau melihat garis-garis keriput di sudut-sudut matanya---sangat kurus dan sangat hamil.....” Mungkin maksudnya hamil besar?

Salah satu cerpen yang saya suka adalah Masa Kaktus Berbunga. Mira, pergi ke Sacramento California dari Dallas dimana sebelumnya ia tinggal bersama kakak laki-lakinya dan ipar perempuannya. Mira pindah ke Amerika dari kota kelahirannya Bombay setelah hura hara antara Hindu dan Muslim terjadi. Di Sacramento, Mira bekerja di restoran India yang dimiliki Malik. Malik memiliki dua isteri, salah satunya Rhadika yang menjadi isteri keduanya. Di restoran itulah Mira bertemu Ajit. Mira kemudian tinggal di apartemen Rhadika dan mereka sering bercerita bersama dan Rhadika menjadi teman membaca buku untuk Mira. Rhadika entahlah seperti merasa cukup dan penuh dengan kehadiran Mira dimana tiba-tiba ia merasa cemburu dan marah ketika tahu Mira kencan bersama Ajit. Rhadika yang rapuh, beberapa kali mencoba bunuh diri.

Dalam Apa Yang Diketahui Tubuh, menceritakan tentang kegoyahan perasaan seorang isteri yang menyukai pria lain. Setelah Aparna melahirkan Aashish (berarti berkat) di sebuah rumah sakit, ia dirawat selama sebulan akibat menderita sebuah penyakit dan perlu beberapa kali operasi. Di saat itulah ia jatuh cinta dengan dokter Byron Michaels secara diam-diam. Tapi akhirnya ia sadar perasaan tersebut tidak perlu dipelihara karena ia punya suami, Umesh yang sangat baik dan perhatian.

Anak-Anak yang Terlupakan merupakan cerita yang dilatarbelakangi oleh kemiskinan sebuah keluarga di India. Shanti dan Swapan adalah sepasang suami isteri miskin yang memiliki dua orang anak perempuan. Mereka kerap tinggal bepindah-pindah akibat kemiskinan yang menjeratnya. Swapan adalah suami temperamen yang kerap memukul isterinya. Salah satu anak mereka, atau tokoh aku dalam cerita ini suka berkhayal tentang hidup yang lebih baik, hidup tanpa ayah yang kerap memukul ibunya, dia dan adiknya. Setting cerita ini memang bukan di Amerika, tapi saya menduga tokoh aku ini adalah seorang India yang kemudian tinggal di Amerika.

Kecerdasan Benda-Benda Liar mengisahkan Tarun yang dipaksa ibunya, Malabika pada waktu beranjak remaja untuk pergi ke Amerika dan menerima beasiswa yang didapatkannya. Ibunya khawatir jika tetap di Kolkata, Tarun akan masuk gerakan Naxal, sebuah gerakan politik yang banyak memakan korban. Tarun bersikeras ingin bersama ibunya, Malabika marah besar dan menganggap Tarun tidak bersyukur dan pengecut. Tarun akhirnya pergi dan tidak pernah mau lagi menghubungi ibunya. Hubungan Tarun dengan ibunya seperti Abhimaan: campuran cinta dan kemarahan serta sakit hati yang banyak terdapat pada inti dongeng-dongeng India. Diceritakan dengan sudut pandang orang pertama, Aku; kakak perempuan Tarun yang ingin menyatukan kembali adik dan ibunya.

“Kau tidak menghargai hal yang baik sampai kau kehilangan itu.”

Kehidupan Orang-Orang Asing mengisahkan Leela yang lahir dan besar di negeri asing berangkat ke Kolkata tempat asal orang tuanya. Kemudian bersama bibinya, Seema ia mengikuti yatra atau ziarah ke Kashmir, kaki puncak Himalaya. Banyak hal ia temui, yang jauh dari kesehariannya selama ini di Amerika.

“Di Amerika Leela akan jijik dengan emosi tak terkendali, terutama dari wanita yang belum pernah dijumpainya. Di sini, terasa bisa diterima---dan sebagai sambutan menyenangkan---seperti limun jeruk yang terlalu manis, yang disajikan pelayan kepadanya begitu dua sampai di rumah bibinya.”

Pada saat berziarah, salah satu anggota rombongan, Nyonya Das tidak disukai anggota lainnya dan sering dijadikan topik gunjingan. Nyonya Das yang malang, yang telah banyak ditimpa kesusahan dalam hidupnya. Tapi Leela yang kemudian mendekatkan diri kepada Nyonya Das dan membantunya.
Apakah ini simpati mendasar yang dirasakannya terhadap orang asing ini? Tetapi kalau kita percaya kepada takdir, tidak ada yang bisa menjadi orang asing, bukan? Selalu ada koneksi, sebab mengapa orang-orang masuk ke dalam orbitmu, bergetar penuh energi gelap seperti meteor yang menuju tabrakan.”


Dalam Cinta Seorang Pria Baik, hubungan anak gadis dan ayah dijadikan tema utama. Monisha dendam terhadap ayahnya karena meninggalkan dia dan ibunya ke Amerika. Ia berjanji tidak akan pernah memaafkan ayahnya dan bertemu lagi dengannya. Tapi Dilip, suaminya meyakinkannnya untuk memaafkan ayahnya dan menerima kedatagan ayahnya untuk melihat cucunya, Bijoy.

“Bahwa mungkin saja kebahagiaan, yang sudah tidak kuharapkan, adalah kemungkinan yang tidak terpetakan, geografi yang belum dijinakkan, yang patut memperoleh jerih payah penjelajahan.”

“Bukankah kita semua harus membayar, apa pun pilihan kita?”

“Semua orang bisa jatuh. Semua bisa terluka. Begitulah adanya.”

Saya suka dengan narasi penulis dalam buku ini, cukup detail dan membawa kita menyelami selubung rasa setiap tokohnya. Buku ini juga tak ada typo, hanya ada pemborosan satu kata yang saya temui di halaman 20; ada kata ia dan dia. Seharusnya gunakan saja satu kata. Anyway, 3,5 bintang untuk Divakaruni. Happy reading!




Comments

Popular Posts