Review Film "Haider"






Sutradara     : Vishal Bhardwaj
Pemain         : Shahid Kapoor, Tabu, Shradda Kapoor,
Narendra Jha, Ikhlaakhs Latif, Kay Kay Menon, Irrfan Khan, Lalit Parimoo
Tahun            : 2014


Film ini dibuka dengan latar waktu 1995 di Srinagar. Waktu itu, pemberontakan warga Kashmir yang ingin memisahkan diri dari India marak. Kepolisian India berpatroli di wilayah itu dan setiap warga yang diduga masuk gerakan separatis ditangkap dan tak pernah kembali kepada keluarga mereka.

Begitu juga dengan Hilal Meer (Narendra Jha), seorang dokter yang kemudian ditangkap karena diketahui mengoperasi seorang pimpinan pemberontak. Sebelumnya Hilal diperingati isterinya Ghazala (Tabu) bahwa jika ia melakukan operasi itu, desanya akan hancur dan akan dijadikan sasaran oleh kepolisian. Ghazala bertanya pada Hilal di pihak manakah ia berada, pemberontak atau pemerintah India, lalu ia hanya menjawab singkat, “Pada kehidupan”.

Hilal pun tak pernah kembali kepada keluarganya. Ghazala sangat berduka, dan satu-satunya harapan yang membuat dia terus hidup, anaknya, Haider (Shahid Kapoor). Ia sangat khawatir Haider akan menjadi golongan ekstremis.

“Seluruh Kashmir adalah penjara. Aku akan mencarinya kemanapun,” kata Haider.

Haider berusaha mencari ayahnya. Pada akhirnya ia berkenalan seseorang bernama Roohdaar (Irrfan Khan) yang berjanji memberinya informasi tentang keberadaan ayahnya. Roohdaar adalah anggota kelompok separatis yang juga dipenjara bersama Hilal. Tapi ia selamat. Dari Roohdar diketahui bahwa ternyata Khurram Meer (Kay Kay Menon), adik Hilal yang merancang agar Hilal ditangkap. Khurram disebut mata-mata tentara dan Ghazala adalah mata-mata Khurram.

Kekhawatiran Ghazala pun jadi kenyataan, Haider sangat marah terkait apa yang menimpa ayahnya. Apalagi setelah kematian pacarnya, Arshee (Shradda Kapoor), ia seperti stres dan akhirnya masuk ke kelompok seperatis. Selain itu, Khurram Meer kemudian berhasil menikahi Ghazala.

Berhasilkah Haider membalaskan dendamnya kepada Khurram? Cerita film ini merupakan adaptasi dari Hamlet karya William Shakespeare. Di film ini saya sangat suka dengan akting Tabu.

Di akhir film diterangkan bahwa dalam dua dekade terakhir ribuan nyawa melayang dalam konflik Kashmir. Relatif damai beberapa tahun terakhir dan memberi harapan baru. Dengan pariwisata yang meningkat dari 4,2 juta kunjungan pada 1995 menjadi 140 juta wisatawan pada 2013.



Comments

Popular Posts