Bookdate & Palestine Week ke Jeruk Purut
Banyak hal yang dilakukan berbagai pihak untuk meningkatkan awareness, mengedukasi publik tentang isu genosida di Jalur Gaza, Palestina. Jalur perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan ada banyak macamnya, salah satunya dengan spreading awarness.
Event Palestine Week adalah salah satunya, yang diselenggarakan coffee shop Gordi HQ, bekerja sama dengan Foreword Library. Palestine Week ini semacam acara diskusi gitu menghadirkan beberapa pembicara dan berlangsung dari tanggal 4-10 November.
Saya sebenarnya enggak ikut eventnya. Cuma sejak awal niat datang ke Gordi HQ karena mereka buka fundraising for Palestine dengan pembelian minuman. Kalau kita beli minum mau kopi atau coklat, 100 persen yang kita bayarkan itu disumbangkan ke Gaza. Sejak mereka buka fundraising ini saya sudah niat banget ke sana. Gordi HQ berlokasi di Jeruk Purut, satu area sama Foreword Library.
Waktu saya ke sana, Minggu, 10 November 2024, acara Palestine Week sudah kelar, tapi masih ada board informasi soal Gaza dan timeline eksistensi Palestina yang diurutkan sejak zaman Nabi Ibrahin as. Tadinya di kafe ini disediakan buku-buku tentang Palestina, tapi pas saya datang, bukunya udah dibalikin ke Foreword. Saya awalnya ingin sekalian baca buku yang mereka sediakan, kan sekalian bookdate tapi ternyata udah enggak tersedia, kebetulan saya sampai sana sekitar jam 3 sore karena tunggu hujan reda dulu.
Saya di sini pesan chocolate for Renad. Renad Atallah adalah anak perempuan asal Gaza yang terkenal di Instagram. Dia sering share video masak dengan bahan makanan terbatas yang tersedia di Gaza. Dia juga membagikan bantuan bahan makanan ke warga Gaza dengan donasi yang diterima dari pihak luar. Nah uang dari hasil penjualan minuman yang kita beli di Gordi bakal disalurkan melalui Renad ini. InsyaAllah bermanfaat dan berkah.
Selain pesan minuman, saya juga beli danish cheese. Terus duduk di seat outdoor menghadap taman. Danishnya enak, kupikir savory tapi agak manis. Karena enggak ada buku fisik, akhirnya saya lanjutin baca Babel aja di Google Play Book. Namanya juga bookdate, kan mesti baca buku wkwkwk
Karena di luar hujan, akhirnya saya pindah tempat duduk ke dalam dan lanjut baca lagi sekalian menghabiskan minuman saya. Buku yang saya baca, Babel, ternyata relevan juga dengan theme Palestine Week, karena Babel juga mengangkat kolonialisme. Ramy, salah satu tokohnya itu, sangat vokal terhadap penjajahan Inggris di India. Kebetulan kemarin saya pas baca di bagian ketika Ramy berdebat dengan Letty soal kolonialisme Inggris. Ramy ini seorang Bengali Muslim dan dikirim belajar penerjemahan ke Oxford, yang gedung tempat belajar mereka disebut Babel. Letty mempertanyakan kenapa Ramy mau belajar ke Inggris sementara di sisi lain dia selalu mengkritik Inggris. Ramy tuh menjawab, "Learning, woman", menyuruh si Letty belajar wkwkw
So yeah, tugas kita adalah memang untuk terus belajar. Sama halnya dengan isu genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Kita mesti banyak mengedukasi diri, banyak membaca, so that we do not fall into Zionist false narrative about that issue. Reading is resistance!
Yesterday was a well spent weekend. Seru karena kemarin saya commute naik JakLingko 93, turun depan Gordi. Naik kendaraan umum selalu seru. Sekarang saya juga sudah hafal rutenya kalau mau ke Foreword juga bisa turun langsung di depannya. Gratis pula huhu.
Seru naik angkot tuh heuhe |
Next bookdate kemana lagi ya!
Comments
Post a Comment