Ngutip dari "My Name Is Red"-nya Orhan Pamuk
Ia kasmaran sepanjang ia menginginkan pernikahan, dan karena
ia ingin menikah, dengan mudah ia jatuh cinta. Andai bukan terhadapku, ia tetap
akan mencintai perempuan lain. Andai bukan aku, ia akan menikahi perempuan
lainnya, dan berupaya jatuh cinta pada perempuan tersebut. (Shekure, 245-246).
Setelah memahami bahwa hanya lewat kasih sayangku saja ia
akan menemukan kedamaian, ia akan sepenuhnya terikat padaku. (Shekure, 250).
Kau menginginkan sesuatu, tetapi kau tak bisa memintanya. Maka
kau akan berkata bahwa kau memimpikannya. Dengan demikian, kau bisa meminta apa
yang kau inginkan tanpa benar-benar memintanya. (Shekure, 256).
Menangis melembutkan hatiku, dan kurasa aku menangis karena
kegiatan itu membuatku menjadi lebih baik. (Shekure, 260).
Saat kami berciuman, seolah-olah seisi dunia memasuki sebuah
senjakala yang lembut. Aku berharap semua orang bisa saling berpelukan seperti
yang kami lakukan. Samar-samar, aku mengingat betapa cinta seharusnya seperti
ini. (Shekure, 266).
Jika kau sungguh-sungguh mencintaiku dengan cinta yang
membara, kau seharusnya berusaha mengendalikan diri layaknya seorang laki-laki
terhormat. Kau tidak akan berupaya merusak kehormatan perempuan yang
sungguh-sungguh kau idamkan. (Shekure kepada Hitam, 269).
Ketulusan kita, hamba-hamba Allah, tidak muncul dalam bakat
dan kesempurnaan; sebaliknya, ketulusan itu akan muncul lewat salah ucap,
kesalahan, kelelahan, dan frustrasi. (274)
Betapa beruntungnya aku menjadi warna merah! Aku begitu
bergelora. Aku amat kuat. Aku tahu orang memerhatikan aku dan bahwa aku tidak
bisa ditolak. (Aku Adalah Merah, 331)
Bagiku, kelembutan mewujud dengan sendirinya, bukan dari
kelemahan atau kehalusan, melainkan melalui kesungguhan dan kemauan. (331)
Pernikahan terkadang memudarkan pijar-pijar api cinta, hingga
hanya meninggalkan sebentuk kejenuhan dan kegelapan yang menyedihkan. Tentu saja,
setelah menikah, cinta itu sendiri akan lenyap, tetapi kebahagiaan akan mengisi
ruang kosong itu. Tetap ada saja mereka yang cukup bodoh untuk tergesa-gesa
jatuh cinta sebelum menikah, dan mereka terbakar emosi, lalu merasa betapa
semua perasaan mereka itu sangat melelahkan mereka dengan meyakini cinta
sebagai tujuan tertinggi dalam hidupnya. (339)
Ketika kau merasakan keyakinan seperti itu, lakukan saja apa
pun yang terlintas di benakmu, ikuti kata hatimu dan apapun yang kaulakukan
akan terbukti sebagai kebenaran. (353)
Mulut orang tidak seperti kantung yang bisa dikancingkan.
(425)
Kau sangat sadar bahwa namaku, yang muncul dalam Al-Qur’an
lima puluh dua kali, adalah salah satu yang paling sering disebut orang. (Aku,
Setan; 504).
Dan bukanlah
aku yang menanamkan keganjilan semacam itu di kepala orang-orang tolol ini. Mereka
mendapat gagasan tersebut melalui pemikiran mereka sendiri. (Aku, Setan; 506)
Aku bukanlah
sumber segala kejahatan dan dosa di dunia ini. Banyak orang yang berdosa karena
ambisi buta, gairah, ketiadaan keteguhan, kehinaan, dan paling sering ketololan
mereka sendiri tanpa diiringi muslihat atau godaan dariku. (Aku, Setan; 506)
Tentu saja,
aku bekerja sangat keras agar kau berbuat dosa besar. Tetapi, beberapa hoja
menyatakan bahwa kalian bersendawa, bersin, atau bahkan kentut adalah karena
tipu dayaku, yang membuatku paham bahwa mereka sama sekali tidak memahamiku.
(Aku, Setan; 507)
Aku takut
saat kita berpelukan ia datang mengetuk pintu. (Shekure kepada Hitam, 513)
Memandangi
raut wajah telanjang seorang perempuan, berbicara padanya, dan menyaksikan
kemanusiaannya, membuka jalan untuk segunung gairah sekaligus segudang rasa sakit, di lubuk hati kami, para
lelaki. (617)
Darahmu yang
merah akan segera mengucur, membuat debu hitam meruap dari tanah kering yang di
atasnya nanti setangkai bunga akan merekah. (Kupu-kupu berkatan kepada Hitam
saat berniat membunuhnya, 633)
Aku tak akan
melupakannya, meski aku tetap akan mencintainya. (636)
Meski tahu
apa yang harus dilakukan untuk merasakan kepuasan, seorang lelaki bisa saja
tetap merasa tak bahagia. (641)
Ada saat-saat
dalam hidup kita ketika kita menyadari, bahkan saat kita mengalami semua itu,
bahwa kita hidup melalui berbagai peristiwa yang tak akan pernah kita lupakan
hingga lama setelahnya. (657)
Seorang
muslim yang baik mengetahui bahwa Tuhan Maha Adil dan Maha Bijaksana untuk
mempertimbangkan niatan hamba-Nya. Hanya orang-orang tolol berotak udang yang
meyakini mereka akan masuk neraka karena makan babi tanpa sengaja. Lagi pula,
seorang muslim tahu benar bahwa rasa takut dikutuk Tuhan akan membuat yang
lainnya juga merasa takut, bukan hanya dirinya sendiri. (684-685)
Penantian
tanpa akhir ini tiba-tiba menerima bagian yang getir dan membosankan ini, aku
tak menginginkan apa pun selain
meninggalkan “saat ini”. (706)
Cinta,
bagaimanapun, harus dipahami bukan dengan logika seorang perempuan seperti aku
yang terus menerus menyakiti benaknya untuk melindungi diri sendiri, melainkan
dengan kemusykilannya. (Aku, Shekure; 711)
Comments
Post a Comment