Resensi Buku "Autumn Once More"
Judul : Autumn Once More (Kumpulan
Cerpen Metropop)
Penulis : Ilana Tan, Ika Natassa, Aliazalea Dkk
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Halaman : 232
ISBN : 978-979-22-9471-2
Beberapa nama
penulis yang terlibat dalam buku ini sudah kerap saya dengar kiprahnya di dunia
literasi Indonesia seperti Ilana Tan, Ika Natassa, Rosi L. Simamora, dan
Aliazalea. Beberapa ulasan buku karya mereka juga sering saya baca, tapi belum
pernah membaca karya mereka. Karya-karya miliknya Ika Natassa, Ilana Tan, Rosi
L. Simamora, dan Aliazalea baru kali ini saya baca di buku ini.
Autumn Once
More adalah buku 'keroyokan' 13 penulis dan editor dimana masing-masing mereka
menyumbang satu cerpen. Buku ini dibuka dengan cerpen “Be Careful What You Wish
For” (Aliazalea) dan ditutup dengan “Cinta 2x24 Jam” (Shandy Tan). Semua cerita
yang dikisahkan dalam buku ini memiliki tema seragam; cinta. Cinta terpendam,
cinta tak sampai, cinta yang hadir di antara sahabat, cinta seikat mawar kepada
seorang manusia, cinta seorang ibu kepada anaknya, dan lainnya.
Dari 13
cerpen ini, saya paling jatuh cinta dengan rangkaian cerita yang ditulis Hetih
Rusli, “Tak Ada Yang Mencintaimu Seperti Aku.” Saya sangat menjiwai ketika
membaca cerpen ini. Rangkaian kata yang dijalin Hetih sangat puitis. Dalam
cerpen ini ada seorang laki-laki (tokoh aku) yang sangat mencintai pacarnya. Namun
karena dinilai terlalu mencintai dengan tak wajar, pacarnya memilih mengakhiri
hubungan. Kendati demikian, ia tetap menunggu dan mengikuti pacarnya kemana pun
pergi.
“Aku mencintainya hingga penuh ruah, terutama pada
malam hari.”
Malam itu
terkadang sangat menyiksa ketika kita merindukan seseorang yang kita cintai
tapi tak bisa diungkapkan, apalagi yang kita cintai telah jadi milik orang
lain. So sad.
“Tidak banyak yang bisa kuberikan padamu. Hanya hati
ini. Itu pun kaubuang dan sia-siakan. Sesungguhnya, tidak pernah ada keinginan
dalam diriku selain menjadi bagian dari dirimu.” (Hetih Rusli: 74)
Penulisan
cerita dengan pendekatan puitis seperti miliknya Hetih Rusli juga saya temukan
di cerita “Senja yang Sempurna”-nya Rosi L. Simamora. Cerpen ini mengisahkan tentang
seorang perempuan pecinta senja dan hujan, yang sangat mencintai seorang lelaki
selama bertahun-tahun. Tapi laki-laki ini tak peduli padanya, mengacuhkannya.
Sampai akhirnya laki-laki ini sadar bahwa ia juga mencintai perempuan itu tapi
semua sudah terlambat.
Cerpen lainnya
yang saya sukai di buku ini yaitu “Stuck With You” karya Christina Juzwar. Ada
pelajaran berharga di cerita ini, kita tak boleh terlalu percaya sama orang (especially laki-laki) dan jangan mudah
terbujuk rayuannya. Juga kita jangan gampang menilai orang dengan tampilan
luarnya. Stuck With You menceritakan Lita yang sering terjebak dalam lift saat
berangkat ke kantor. Di dalam lift ini, Lita bertemu dengan Haris dan Ares. Ares orangnya sangat jutek.
Sementara Haris adalah lelaki tampan dan ramah. Tapi ternyata Haris adalah pria
yang suka mempermainkan perempuan. Itu juga yang diingatkan Ares ke Lita, tapi
tak ditanggapi dan dianggapnya Ares ingin mencampuri kehidupan pribadinya.
Ternyata Ares yang jutek selama ini perhatian ke dia dan termasuk pria yang
baik. Di halaman 42 cerpen ini, ada kelebihan kata, ‘nggak dan tidak’. Seharusnya satu kata saja. “Nyatanya, nasibku nggak tidak sial-sial amat.”
“Jack Daniels
vs Orange Juice” karya Harriska Adiati juga bagus. Dennis ingin berubah;
berhenti minum dan ngerokok. Ini demi gadis berjilbab tetangga sebelahnya, anak
Pak Haji dan Bu Hajjah. Diceritakan dengan kocak, tapi tetap mengena di hati. Cerpen
lainnya yang saya suka; “Her Footprints on His Heart” karya Lea Agustina Citra.
Menceritakan tentang Rendy dan Ariana
yang sebentar lagi akan menikah. Tapi di satu kesempatan, Rendy bertemu kembali
dengan Anne, cinta pertamanya yang dulu sangat digilainya. Pertemuan kembali
dengan cinta lama itu mengancam hubungan yang sebentar lagi berada di gerbang
pernikahan itu.
Selain itu
ada juga “Love is A Verb” yang ditulis
Meilia Kusumadewi. Topiknya masih seputar hubungan dua kekasih; Rangga dan Timal
yang sering berantem gara-gara media sosial. Timal keberatan dan merasa tak
diperhatikan ketika Rangga sangat jarang bahkan tidak pernah memberi tanda suka
ke status-status yang dipostingnya di Path, Facebook, ataupun Instagram. Ada
juga bumbu cinta yang ditaburkan di kisah empat sahabat di “Perkara Bulu Mata”-nya
Nina Addison. Walaupun temanya biasa, tapi karena diceritakan melalui empat
sudut pandang yang berbeda membuatnya menarik. Empat orang sahabat; Albert, Jojo,
Lilian dan Vira. Vira naksir Jojo karena bulu matanya lentik dan itu baru
disadari setelah sekian tahun bersahabat. Tapi karena takut persahabatan mereka
putus gara-gara satu sama lain saling naksir, Vira dan Jojo sadar mereka seharusnya
tetap berteman. Tapi ternyata Jojo juga menyadari bahwa Vira memiliki mata
indah dengan bulu mata lentik dan mulai menyukainya. Ada satu kata yang typo, ‘jembatan’ ditulis jempatan di halaman 182.
“Sedikit tarik-ulur memang seru, tapi kami ini bukan
layang-layang yang lantas bisa kalian putuskan talinya seenaknya cuma demi
permainan.” (Vira, 165).
Cerpen
lainnya yang ada di buku ini yaitu Critical Eleven (Ika Natassa), Autumn Once
More (Ilana Tan), Thirty Something (Anastasia Aemilia), dan The Unexpected
Surprise (Nina Andiana). Overall menurutku
sebagai pembaca biasa ini semuanya bagus. Tapi tentunya dari cerita-cerita itu
ada yang paling saya sukai, dan ini penilaian yang subjektif dari pembaca
sepertiku. Hehehe. Walaupun ada beberapa penulis terkenal yang terlibat disini,
tapi kok saya kurang sreg dengan cerita karya mereka. Untuk Critical Point-nya
Ika Natassa, lumayan bagus tapi terlalu banyak menggunakan kalimat dalam bahasa
asing/Inggris. Cerpen Autumn Once More-nya Ilana Tan juga menurut penilaian
subjektifku biasa saja, kurang greget.
Hidden paradise keren banget..
ReplyDeleteAyo explore secret island w/ lombok hafala
Salam wisata lombok
w: 081338703977
M: 081907497190
B: 29E1BEB1
www.lombokhafala.com
Banyak cerita yg masi bikin penasaran kelanjutannya...
ReplyDeleteHehehe.. iya bener.. seharusnya dikembangin jadi novel ya... :)
Delete