Ngedate di Perpustakaan Hidden Gem di Cilandak

 



They said, romanticize your life and yeah here I am, everyday romanticize my life by doing things I love. Salah satunya dengan mengunjungi perpustakaan.

Library date adalah agenda rutinku walaupun gak ada jadwal tetap. Sepanjang 2023, library date aku selalu ke Perpustakaan Nasional. Tetapi kayaknya 2024 ini mesti eksplore lagi perpustakaan-perpustakaan lain, biar pengalamannya lebih seru dan gak bosan, walaupun ke perpustakaan gak pernah bosan sih.

Waktu aku libur pada Jumat, 16 Februari 2024, akhirnya aku berkesempatan juga main ke perpustakaan Foreword yang ada di Cilandak. Aku sudah lama tahu perpustakaan ini dari Instagram, dari tahun lalu, tapi baru tahun ini datang hehe.

Aku berangkat pukul 14.00-an dari kos dan ternyata baru sampai jalan menuju halte MRT Haji Nawi, hujan mulai turun. Akibatnya aku sakit setelah itu, nulis ini juga masih sakit hehe.

Ternyata gak deket-deket banget dari kos. Lokasinya di dekat TPU Jeruk Purut, di perumahan mewah Cilandak, satu tempat sama kafe Teras Sebelas.

Ke sini sebenarnya aku bisa naik JakLingko yang searah dengan kosanku, tapi aku baru tahu setelah dapat info dari bapak penjaga di Foreword waktu mau balik. Halte JakLingko seberangnya Foreword, jarak 15 detik doang haha. Deket banget.

Foreword Library ini dibangun oleh cucu-cucunya Profesor Quraish Shihab, ulama idolaku; Nihlah dan Nisrin. Nihlah dan Nisrin ini putrinya ibu Najeela Shihab, kakaknya mba Najwa Shihab hehe.

Tempatnya mungil. Tidak terlalu luas tapi super nyaman. Perpustakaannya ada di lantai atas. Ada dua ruang baca. Satu untuk buku anak-anak dan satu lagi untuk genre fiksi, non fiksi, tapi lebih ke bacaan orang dewasa. Tapi sebenarnya mau baca di mana aja bisa.

Toilet juga tersedia. Jangan khawatir, aku yang phobia toilet umum ini approve! Toiletnya bersih. Terus yang terpenting ada musala yang juga bersih lengkap dengan mukenanya.

Masuk ke perpustakaan ini gratis. Bayarnya kalau daftar jadi anggota dan cuma anggota yang boleh pinjam buku untuk dibawa pulang. Untuk keanggotaan 5 bulan bayarnya Rp50.000, untuk 1 tahun bayar Rp100.000 dan untuk 2 tahun bayar Rp150.000. Jumlah maksimal buku yang boleh dipinjam itu 3 judul dengan batas waktu 3 minggu untuk ketiganya.

Untuk koleksi bukunya, dominan bahasa Inggris. Ada novel, puisi, karya sastra klasik, non fiksi juga ada. Dan menurutku koleksinya bagus-bagus semua. 

Last but not least, pustakawannya ramah-ramah. Hari itu aku juga ketemu Nihlah, anaknya super humble dan ramah. Cuma aku malu aja mau say hi hehehe. 







Library date pertama aku di Foreword, aku baca buku Anne Carson "The Beauty of the Husband". Ini buku puisi yang terinspirasi dari karya John Keats. Ada 29 puisi dan isinya merupakan satu cerita utuh yang membahas soal pernikahan yang gagal karena perselingkuhan.

Buku ini pedih tapi ada lucu-lucunya. Ada juga scene vulgarnya. 

Aku selesai baca buku ini magrib. Baru deh aku salat, terus pulang. Perpustakaannya tutup pukul 19.30 kalau weekdays. Kalau Sabtu hanya sampai pukul 13.00. Hari Minggu dan Senin tutup.









Oh iya lupa, bagi yang mau baca buku-buku soal Palestina, di sini ada rak khusus buku isu Palestina seperti bukunya Edward Said, Ilan Pappe, dan penulis Palestina lainnya. Don't stop talking about Palestine ya dan tetap mengedukasi diri kita sendiri dengan memperdalam wawasan kita tentang isu-isu yang ingin kita suarakan. Biar kita tidak jadi tong kosong nyaring bunyinya. Free Palestine 🇵🇸



Next insyaAllah aku bakal balik lagi ke Foreword, kemarin aku belum daftar jadi anggota. Jadi nanti mau daftar jadi anggota.



Jangan lupa baca buku! Xoxo!


Video:



Comments

Popular Posts