Review Film "My Octopus Teacher"

 



Sutradara: Pippa Ehrlich dan James Reed

Genre: Dokumenter

Tahun: 2020


Setahun belakangan ini saya banyak menulis atau tepatnya menerjemahkan artikel sains di media tempat saya bekerja. Jenis sainsnya pun bermacam-macam seperti penelitian ilmiah termutakhir, flora fauna, arkeologi, dan astronomi.

Menonton film dokumenter semacam ini bisa memberi wawasan baru bagi saya dan memperkaya pengetahuan saya soal dunia flora dan fauna, yang bisa menjadi bekal saya untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik.

Saya suka film ini. Begitu detail dan "sabar". Sabar menunggu perkembangan gurita selama setahun sampai pada masa berakhir hidup si gurita ini. Salut sama tim yang membuat film ini. Hats off!

Film ini merekam aktvitas Craig Foster memantau kehidupan gurita di hutan kelp yang ada di Western Cape, Afrika Selatan. Kelp adalah sejenis tumbuhan laut yang habitatnya di dasar laut di mana gurita ini hidup.

Hampir setahun atau sekitar 324 hari Craig Foster mengikuti kehidupan gurita ini. Bagi Foster, gurita adalah guru baginya karena memiliki sifat yang kurang lebih sama seperti manusia.

Gurita dulunya siput yang bercangkang tapi kemudian mengalami evolusi sampai menjadi bentuknya yang sekarang. Oh iya, Craig Foster adalah pendiri organisasi Sea Change Project, kumpulan para fotografer yang fokus mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan kelautan, if i am not mistaken.

Masa hidup hewan ini hanya setahun. Melalui film ini kita diperkenalkan dengan sifat-sifat gurita dan bagaimana sistem pertahanannya dari para predatornya. Gurita pintar menyamar untuk memanipulasi musuh atau predatornya. Dia kadang menyamar sebagai tumbuhan kelp juga karang atau pasir. Kemampuan ini membuatnya disebut sebagai hewan yang pintar.

Gurita hidup sebatang kara. Tidak punya induk. Ia belajar sendiri bagaimana bertahan hidup.

Pengambilan gambar film ini sangat detail. Bahkan kita bisa lihat butiran-butiran pasir yang melekat di sekitar tubuh di gurita. Gambar paling menegangkan adalah ketika kita diperlihatkan bagaimana gurita menghindari serangan hiu namun kemudian kalah juga dan ada bagian tubuhnya yang tergigit hiu. Saya lupa nama bagian tubuhnya ini, tapi bagian yang memanjang yang setiap sisinya ada lubang penghisap. Setelah digigit, nanti bagian tubuh ini akan tumbuh lagi.

Gurita ini makanannya kepiting dan lobster. Diperlihatkan pula bagaimana proses gurita memangsa kepiting dan lobster.

Menurut literatur, gurita seharusnya menjadi hewan nocturnal, yang lebih aktif di malam hari.

Saat menonton film ini saya jadi mikir, hewan ini selucu itu, sayang juga kalau dimakan hehe. Saya suka gurita dan pernah makan gurita mentah yang sashimi grade dan enak. Duuh.

Menonton film ini saya juga tidak henti-hentinya berzikir, mengingat betapa Maha Besarnya Allah SWT. Menciptakan makhluk hidup dengan sedetail dan sesempurna hewan-hewan di laut. MasyaAllah. Allahuakbar. Kek yaa Allah, manusia ini gak ada apa-apanya tapi selalu merasa menjadi pusat dunia. 

Menurutku, ini salah satu dokumenter yang bagus banget. Bisa ditonton di Netflix.


Xoxo

Comments

Popular Posts