Candi Prambanan dan Senja Paling Puitis dalam Hidupku



Selama empat tahun tinggal di Yogyakarta, back then 2005, saya belum pernah ke Prambanan. Saya hanya melihat Prambanan dari jauh ketika melintas di jalan raya, dari dalam bus yang membawa saya dari kampung halaman di Lombok menuju Jogja.

Kenapa selama empat tahun saya enggak pernah ke Prambanan? Pertama, lokasi cukup jauh dari kos. Kedua, saya enggak punya kendaraan atau motor dan juga gak bisa naik motor waktu itu. Ketiga, saya dulu gak tahu kendaraan umum yang menuju ke Prambanan. Keempat, uang saku terbatas jadi jarang main hahaha

But better late than never. Finally, saya bisa berkunjung ke tempat ini setelah 14 tahun saya selesai kuliah. Awalnya saya gak expect apapun akan situs bersejarah ini. Saya menganggapnya hanya situs sejarah kuno biasa saja, dengan legenda candi ini dibangun hanya dalam satu malam untuk memenuhi permintaan Rara Jonggrang.

But all of my prior assumption was totally wrong. It's not just an ordinary historical and ancient site, it is more than that. 

Saya kan awal niatnya ke Prambanan cuma mau nonton PJF 2023 (Prambanan Jazz Festival), dan masuk ke dalam candi itu tidak masuk dalam agenda utama saya.

Pada Jumat, 14 Juli 2023 saya ke tempat ini untuk nonton PJF hari keempat. Tiga hari pada pekan sebelumnya sudah berlangsung PJF juga. Waktu itu saya masuk ke Prambanan sekitar pukul 15.00-an. Karena pengen lihat-lihat, saya masuk dulu ke candi. Venue konser ada di sebelahnya.

Pertama kali menginjakkan kaki di sana, saya langsung takjub. Takjub dengan kemegahannya, detail-detail setiap pahatan candinya. 

Candi-candi di dalam kompleks ini berdiri dengan gagah menantang langit, kendati telah berlalu ribuan tahun sejak dibangun, tapi kemagisan dan kegagahannya tidak lekang dimakan zaman. 







I was amazed! I can't stop saying "wow, wow, wow" in every single step I got into the temple complex.

It was magical moment. 

Saat itu saya berkeliling ke dalam kompleks candi, di mana salah satu candi tertinggi dan terbesar ada di sana. Banyak wisatawan asing, domestik, lumayan ramai pada sore itu. Di depan candi yang besar, ada sekumpulan umat Hindu duduk khidmat bersembahyang, ada suara gemerincing lonceng yang syahdu, bercampur dengan sepoi angin yang sejuk sore itu.

Sayang saya enggak naik ke candi terbesar karena saya pikir saya harus segera ke venue konser. Kemudian saya ke bagian belakang, menyaksikan pemandangan sekitar candi yang hijau dan asri. Di kejauhan, mengalun suara Ryan D'Massive yang sedang tampil di panggung PJF.







Sore yang syahdu itu, saya mendengar Ryan membawakan lagu "Jangan Menyerah", dengan lirik lagu yang sangat encouraging. Saya kira lirik lagu itu sangat tepat menggambarkan perasaan sukacita dalam dada saya. Sukacita karena berada di tempat magis dan indah ini, merenungi kuasa Tuhan akan kehidupan di masa lalu, ribuan tahun lalu, begitu Maha Besarnya Tuhan menganugerahkan keterampilan orang di masa lalu sehingga bisa membuat candi ini. I felt so content and almost burst into tears yet happy at that time.

Such a most beautiful afternoon.






Akhirnya saya turun ke venue konser sore itu karena mau nonton Andien. Beberapa jam kemudian, saya keluar lagi karena mesti ke kamar mandi karena sakit perut. Sekembalinya dari kamar mandi, saya diam di sekitar jalan menuju ke candi. Saya menyaksikan senja di situ.

Senja terindah dalam hidup saya. Masyaallah. Alhamdulillah.

Ada suara burung. Suara adzan magrib terdengar di kejauhan, serta semburat jingga di pucuk candi Prambanan. That was sooooo poetic scene at dusk, most beautiful sunset i ever witnessed in my entire life. I felt ecstatic and more grateful.

Masyaallah tabarakallah.




Perasaan yang sama juga yang saya rasakan di hari berikutnya. Saya kembali menyaksikan senja di Prambanan, tapi kali ini dari lapangan di dekat venue konser. Ketika malam tiba, puncak-puncak candi disorot lampu dan wow wow, just wow! Super super beautiful. Indah banget, magis, megah. I have indescribable feeling over it till now. That was one of the most beautiful night in my life. 




InsyaAllah, tahun depan saya bakal balik lagi ke Prambanan, menyaksikan PJF dan sekaligus menikmati senja di tempat terindah ini.

Bahkan saya mengkhayal, seandainya saya orang kaya raya punya uang 100 miliar, saya pengin nikah di sini. Haha. Aamiin deh.

So, kalian harus banget ke Prambanan kalau ke Jogja. Highly highly recommended! 






Oh iya, saya enggak bayar tiket masuk ke Prambanan karena sudah include sama tiket konser. Jadi saya kurang tahu berapa tiket ke sini untuk wisatawan domestik, sepertinya Rp27.000 per orang.

See you next year, Prambanan!

Video:










Comments

Popular Posts