Series "Omar" - Belajar Sejarah Perkembangan Awal Islam
Telat, telat banget. But it is better than never. Series ini udah lama banget. Dulu aku pernah nonton cuma sekilas dua kilas doang, gak benar-benar konsen nontonnya. Waktu itu nonton waktu ditayangkan di televisi dan saya lupa ceritanya.
Tahun lalu saya juga pernah nonton tapi cuma satu episode dan enggak lanjut lagi. Baru-baru ini saya bertekad nonton lagi, maraton, dan harus tamat. Finally, I did it. Alhamdulillah.
I can conclude that this is the best series I ever watch. Salut sama tim produksi yang bisa mengisahkan kehidupan Sayyidina Umar bin Khattab berdasarkan sumber-sumber sejarah ini.
Series ini ada 30 episode dan setiap episode durasinya sekitar 40 menit. Hanya saja episode terakhir lebih panjang, dengan durasi 1 jam 20 menit.
Series ini dibuka dengan adegan Umar berada di atas unta sehabis perjalanan haji ke tanah suci Makkah. Saat mau balik ke Madinah, beliau berhenti di suatu tempat ketika melihat para penggembala unta atau kambing, saya lupa. Lalu beliau mengenang kembali kehidupan beliau ketika masih muda dan ditugaskan menggembala hewan ternak oleh ayahnya. Lalu flash back itu semakin panjang sampai beliau menjadi khalifah kedua menggantikan Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq ra.
To be honest, pengetahuan sejarah Islam saya sedikit sekali. Jadi dengan menonton series ini, saya belajar banyak hal tentang sejarah awal perkembangan Islam. Episode-episode awal ketika Rasulullah Muhammad SAW masih hidup selalu bikin haru, sedih, bahagia. Betapa bahagianya orang-orang Muslim yang hidup sezaman dengan Rasulullah. Memang hidup mereka tidak mudah, harus bertaruh nyawa, tapi reward bagi mereka pun tak main-main, ada syurga menanti. Masyaallah.
Menonton series ini juga membuat saya lebih mengenal keluarga dan sahabat-sahabat Nabi Muhammad serta peran mereka dalam perkembangan awal Islam. Salah satu sahabat Nabi yang saya idolakan adalah Hamzah bin Abdul Muthalib yang juga paman Nabi Muhammad. Beliau adalah sosok yang selalu membela Nabi ketika diserang orang-orang kafir Quraisy, termasuk oleh paman Nabi yang lain yaitu Abu Lahab. Paman Hamzah ra juga menjadi panglima perang saat perang Badar dan Uhud, namun beliau syahid saat perang Uhud, dibunuh Wahsy dengan tombak. Ketika itu Wahsy belum masuk Islam dan masih menjadi budak. Dia dijanjikan Abu Sufyan dan Hindun akan dibebaskan jika berhasil membunuh Hamzah saat perang Uhud. Ketika itu Abu Sufyan dan Hindun juga belum masuk Islam. Keduanya masuk Islam setelah Fathul Makkah atau pembebasan kota Makkah.
Menonton series ini to be honest juga membuat saya bersyukur terlahir sebagai seorang Muslim. Alhamdulillah. Tentu saya bukan manusia bersih, dosa saya banyaaaaak, but at least I am trying to be a good Muslim. Yaa Allah, bantu hamba dan ampuni hamba. Aamiin.
Menonton series ini juga membuat saya merindukan sosok pemimpin seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Kayaknya mustahil ada sosok seperti beliau-beliau itu apalagi di Indonesia tercinta ini wkwkwkw. Sosok pemimpin yang takut Allah, yang rela lapar demi rakyatnya, jauh dari pikiran untuk KKN, menangis jika ada rakyatnya kelaparan, adil kepada semua warga tanpa memandang agama dan ras. Yaa Allah kapan ya kami punya pemimpin yang seenggaknya kualitasnya 10 persen deh dari para khulafaurrosyidin.
Kesederhanaan Umar bin Khattab juga membuat terkesan pendeta Kristen pemegang kunci kota suci Yerusalem. Ketika itu Umar datang ke Yerusalem untuk penyerahan kunci karena Yerusalem berhasil ditaklukkan pasukan Muslim. Pendeta ini bertanya-tanya, mana khalifahnya? Dan setelah melihat Umar bin Khattab, dia heran sekaligus takjub karena seorang raja yang punya kekuasaan sangat luas hanya berpakaian sederhana tanpa mahkota, tidak seperti pemimpin kerajaan lain yang tampilannya bermewah-mewahan.
Ternyata sejak dulu Gaza di Palestina namanya memang Gaza. Setelah dari Palestina, Umar disarankan salah satu sahabat untuk menuju Mesir melalui Gaza. Saat itu Mesir masih dikuasai kekaisaran Bizantium dan pasukan Muslim belum memperluas pengaruhnya ke sana. Seandainya Sayyidina Umar masih hidup, beliau pasti menangis melihat kondisi Gaza hari ini dan diamnya para pemimpin Arab. Semoga pertolongan Allah segera datang and free Palestine!
Salut sama akting semua pemain dalam series ini. Keren dan bagus semua. Saya juga suka banget dengar dialog bahasa Arabnya, indah banget masyaallah.
Saya harap ada lagi series khusus tentang tiga khulafaurrosyidin lainnya yaitu Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Di series ini ketiganya ada, cuma kan sesuai judul, fokus ceritanya ke sosok Umar bin Khattab. Tapi sosok Abu Bakar juga mendapat porsi yang cukup banyak dalam series ini, dibandingkan sosok Utsman dan Ali.
Semoga saya bisa meneladani sosok-sosok para sahabat dan bisa diberi kesempatan bertemu mereka, mencium tangan mereka di akhirat nanti. Aamiin yaa Rabb.
Next sepertinya saya mau nonton series Qamar Bani Hasyim, tentang masa kecil Nabi Muhammad SAW. Oh iya series Omar saya tonton di YouTube.
Shalawat serta salam untuk junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau.
Comments
Post a Comment