Rekomendasi Film-Film Pendek tentang Palestina

 

Source pic: Pinterest



Cuti tiga hari dari kantor saya habiskan untuk baca buku dan nonton film. Dari film-film yang saya tonton, saya juga menonton film-film pendek tentang Palestina yang ada di list Netflix saya. Ini salah satu cara mengedukasi diri saya sendiri tentang isu Palestina, apalagi saya juga tiap hari menulis isu ini di media tempat saya bekerja.

Masih ada beberapa film tentang Palestina yang ada di list saya, tapi itu durasinya lebih panjang. Film-film pendek di bawah ini durasinya mulai dari 10 menit sampai 47 menit.

Berikut daftarnya:


1. A Drowning Man (2018)

Film pendek tentang pengungsi Palestina di Yunani. Seorang pemuda yang dipaksa mencuri sepatu di toko dengan iming-iming uang agar dia bisa makan karena belum makan dari kemarin. Tapi ternyata orang yang mengiming-imingi uang itu, si Bis, menolak sepatu tersebut karena kegedean. Si Fatah akhirnya bawa sepatu itu keliling dan menawarkan ke orang-orang 😭🥲


2. Ave Maria (2015)

Film komedi menggambarkan hubungan orang Yahudi dan Kristen di Palestina. Orang Yahudi emang sensi ke orang-orang Kristen wkwkw. Ceritanya keluarga Yahudi menabrakkan mobilnya di luar sebuah gereja di Palestina pada hari Shabbat. Di gereja itu ada lima suster yang sedang praktek puasa bicara. Tapi kemudian mereka terpaksa membatalkan ritualnya karena harus membantu si keluarga Yahudi ini. Udah dibantu tapi kek ngelunjak gitu. Wkwkwkwkw. Kelakuan emang ini bangsa agak laen. Dan mereka sensitif banget ke orang Arab. Padahal lu cuma pendatang, hadeeeh maling gak tau diri. Wkwkwk. Lucu sih filmnya tapi kesel juga liat kelakuan mereka.


3. The Crossing (2017)

Film ini berdurasi hanya 10 menit. Walaupun pendek tapi bisa menggambarkan bagaimana jahatnya sistem apartheid dan penjajahan Israel di tanah Palestina. Mengisahkan tiga bersaudara yang akan berkunjung ke rumah kakek mereka yang sedang sekarat, tapi harus melalui pemeriksaan ketat Israel di tempat penyeberangan atau perbatasan. Kakek tiga bersaudara ini tinggal di luar tembok pemisah yang membagi wilayah Palestina dan Israel. Walaupun mereka telah mendapat izin tertulis dari otoritas penjajah Palestina, mereka tetap sulit untuk masuk. Fu*k IsraHELL!


4. A Man Returned (2017)

Cerita fokus pada Reda Al-Saleh, pria Palestina yang kecanduan nyabu. Dia awalnya berusaha mengungsi ke Eropa, tapi stuck di Yunani terus dideportasi ke Lebanon, di mana dia dan keluarganya tinggal di kamp pengungsi Ain al-Hilweh. Reda berusaha keluar dari kecanduannya. Dia pun menikah dengan perempuan pujaan hatinya, yang berjanji bakal menemaninya dan membantunya keluar dari kecanduan narkoba.

Di sini juga bisa kita lihat kehidupan para pengungsi Palestina di pengungsian dan cara mereka bertahan hidup. Semoga mereka bisa kembali ke tanah air mereka di tanah Palestina dan Palestina segera merdeka dari penjajahan Israel. Aamiin.


5. Maradona's Legs (2019)

Dua bocah bersaudara, Rafat dan Fadel, merupakan fans garis keras tim nasional Brasil. Mereka punya album lengkap berisi pemain bola dunia, tapi tinggal satu yang kurang, foto kaki Maradona. Mereka pun berusaha kesana kemari mencari foto kaki Diego Maradona, pemain legenda Argentina tersebut. Jika album tersebut lengkap, maka bisa ditukarkan dengan hadiah play station atau video game.

Ceritanya lucu sih. Lihat bocah-bocah berantem gara-gara beda dukungan timnas bola dunia wkwkw. Di sela siaran langsung pertandingan bola dunia baik Olimpiade dan Piala Dunia, kelompok perlawanan Palestina menyerukan pesan-pesan perjuangan dan perlawanan terhadap penjajahan. Bagussss!


6. Children of Shatila (1998)

Menceritakan tentang kehidupan anak-anak Palestina di kamp pengungsi Shatila, Lebanon. Pada tahun 1982, Israel dan kelompok sayap kanan pendukung mereka di Lebanon membantai orang-orang Palestina yang tinggal di kamp ini. Pembantaian Shatila dikenal sebagai salah satu yang paling berdarah dan kejam sepanjang sejarah.

Ada dua anak yang jadi fokus cerita; Farah dan Issa. Mereka mewawancarai orang-orang tua dengan handycam, menanyakan harapan mereka jika mereka nanti bisa kembali ke tanah air mereka. Mereka masih punya harapan untuk bisa kembali ke rumah mereka. Orang-orang ini juga mengenang kembali hari berdarah santai pembantaian Shatila, di mana mereka menyaksikan sendiri keluarga mereka menjadi korban pembantaian.

Di akhir film, anak-anak yang sedang berkumpul ditanya kenapa Palestina dijajah Israel. Mereka jawab karena warisannya, karena buah zaitun dan jeruknya. Huhu.

Semoga mereka semua bisa segera kembali ke Palestina. May Palestinian freedom soon to be happened and we will witness a free Palestine in our lifetime.

Free Palestine! End genocide in Gaza! Permanent ceasefire now!

Comments

Popular Posts