Review Film Dokumenter "Secrets of Neanderthals"

 




Sutradara: Ashley Gething

Narator: Sir Patrick Stewart

Tahun: 2024

Platform OTT: Netflix


Begitu banyak misteri yang masih belum terungkap di alam semesta ini. Termasuk juga tentang kehidupan prasejarah, tentang asal usul nenek moyang manusia. Film dokumenter ini menjadi bagian yang berusaha mengulik keajaiban masa lalu tersebut.

Saya selalu takjub dengan film-film dokumenter di Netflix. Begitu juga dengan film ini.

Saya tertarik menonton film ini karena dua tahun belakangan ini saya ditugaskan untuk menulis artikel-artikel arkeologi yang mendulang banyak pembaca di situs berita tempat saya bekerja. Walaupun background pendidikan saya bukan arkeologi atau sejarah, tapi saya sangat menikmati tugas baru itu.

Saya pun menonton film ini demi memperluas wawasan saya agar semakin memudahkan saya dalam menjalankan tugas saya. Ini media saya untuk belajar.

Jadi film ini mengungkap rahasia-rahasia manusia Neanderthal, yang mengubah pandangan sebelumnya terkait manusia purba ini. Neanderthal disebut sepupu manusia karena sangat mendekati manusia modern, dan menurut ilmuwan masih ditemukan DNA Neanderthal di manusia modern saat ini.

Dokumenter ini membawa kita ke Gua Shanidar di Kurdistan, Irak, yang disebut sebagai Pekuburan Neanderthal karena di sini ditemukan kerangka atau fosil Neanderthal. Ada 4 temuan di situs ini yang dinamakan Shanidar 1, 2, 3, dan Z.

Temuan para arkeolog dan ilmuwan cukup menarik. Dengan banyaknya tanda goresan di tulang Neanderthal yang ditemukan dan kini disimpan di Museum Sejarah Alam Kroasia, ilmuwan menyimpulkan sekitar 45.000 sampai 130.000 tahun lalu, manusia Neanderthal melakukan praktik kanibalisme. Memakan daging sesama manusia Neanderthal. Tujuannya adalah semacam virtue atau memperoleh kebajikan dari orang yang dimakan dagingnya.

Orang Neanderthal juga diduga orang pertama yang menaburkan bunga di atas jasad orang mati, praktik yang masih berlangsung sampai sekarang. Praktik ini mulai dilakukan sekitar 75.000 tahun lalu. Dugaan ini diperkuat dengan penemuan Penguburan Bunga atau Flower Burials di Gua Shanidar, Kurdistan. Penemuan ini juga disebut Shanidar 4.

Arkeolog menemukan sisa-sisa serbuk bunga bersama kerangka Neanderthal di situs itu. Itulah yang menjadi dasar kesimpulan arkeolog bahwa dulu ketika manusia Neanderthal mati, sesama manusia Neanderthal menaburkan bunga di atasnya sebagai bentuk penghormatan.

Manusia Neanderthal juga disebut mulai mengenal High Spirit, sebagai awal mula munculnya agama dan mereka diduga juga meyakini adanya kehidupan setelah kematian karena sering mendatangi kuburan sesamanya di dalam gua.
Manusia Neanderthal ini berawal dari Afrika Timur lalu kemudian bermigrasi ke Timur Tengah lalu menuju Eropa.

Menonton film dokumenter semacam ini adalah cara belajar sejarah yang super seru. Mudah dipahami dan disertai visual yang sangat indah. Salah satu hal menarik adalah ada salah satu ilmuwan mencontohkan bagaimana manusia Neanderthal membuat senjata atau mata tombak dari batu.

Tidak hanya visual yang indah, tapi ada juga cosplay manusia Neanderthal dan kehidupan zaman purba yang diperankan manusia modern tapi tampilan dan fitur wajah mereka dibuat seperti fitur wajah manusia Neanderthal.

Belajar arkeologi dan mengulik kehidupan masa lalu membuat saya semakin takjub akan kekuasaan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Mempelajari masa lalu juga mengingatkan saya pribadi bahwa tak ada yang abadi di dunia ini kecuali kekuasaan Allah.

Comments

Popular Posts