Review Film "The Spy Who Fell to Earth"

 


Judul: The Spy Who Fell to Earth

Tahun: 2019

Genre: Dokumenter


Film dokumenter termembagongkan yang saya tonton dan salah satu yang terbaik yang pernah saya tonton. Film ini menambah banyak sekali wawasan baru buat saya yang memang pekerjaannya seputar mengamati dan menulis isu internasional.

I have no idea kalau film ini adalah dokumenter. Aku pikir ini filmnya David Bowie eh ternyata bukan hahaha.

Sesuai judulnya, literally memang film ini tentang mata-mata yang jatuh ke tanah. Dr Ashraf Marwan meninggal setelah jatuh dari lantai lima apartemennya di 24 Carlton Terrace London, Inggris. Namun keluarga menduga Marwan bukan bunuh diri tetapi dibunuh Israel.

Marwan adalah orang Mesir dan menjadi mata-mata Israel. Hal yang membagongkan, ternyata dia menantu Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser. Dianggap sebagai mata-mata sangat penting di pusaran konflik Mesir-Israel pasca Nakba 1948.

Film dokumenter ini berdasarkan buku dengan judul sama karya Dr Ahron Bregman. Bregman adalah sejarawan Israel yang pindah ke Inggris karena tidak setuju dengan penjajahan Israel atas Palestina. Saat Intifada pertama pecah pada 1987, Bregman menyaksikan bagaimana Israel menyiksa dan membunuh orang Palestina. Mengatakan Israel menciptakan penderitaan yang sama kepada orang Palestina seperti yang pernah dirasakan orang Yahudi. Dia lalu bermigrasi ke Inggris.

Dalam film ini, Bregman juga mempertanyakan apakah Marwan bunuh diri atau itu adalah pembunuhan. Marwan sempat menghubungi Bregman sehari sebelum tewas dan mengatakan hidupnya dalam bahaya..namun jika dia dibunuh, siapakah pelakunya, kata Bregman.

Kemudian muncul spekulasi bahwa sebenarnya Marwan adalah agen ganda. Mesir meyakini Marwan bekerja untuk Kairo dan sebaliknya, Tel Aviv meyakini Marwan memang benar bekerja untuk Israel.

Saling klaim ini kemudian menjadi sorotan dalam film ini. Menghadirkan berbagai narasumber baik dari pihak Israel dan pakar intelijen Mesir.

Saya awalnya berkesimpulan si Marwan ini kok jahat banget sih bekerja untuk penjajah Israel. Namun kemudian saya bertanya-tanya, seorang menantu presiden kok bisa jadi mata-mata negara lain? Dugaan bahwa dia agen ganda kemungkinan benar.

Dalam film ini diungkapkan latar belakang Marwan dan sedikit tentang kehidupannya. Ketika dia menikahi Mona Nasser, Gamal Abdel Nasser menduga Marwan menikahi putrinya bukan karena kepribadian anaknya tapi karena dia anak seorang presiden. Karena itu dia hanya diberi posisi tidak penting di dalam pemerintahan.

Kenapa Marwan bisa menjadi mata-mata Israel dan bagaimana prosesnya? Ini bermula ketika Marwan pindah ke London. Di sana dia hidup bermewah-mewahan. Jawabannya ada di film ini.

Film ini mewawancarai mantan pejabat Mossad seperti Shabtai Shavit. Menurut Shavit, Marwan adalah sumber nomor satu intelijen Israel. Selain itu ada juga Amos Gilboa, mantan Kepala Penelitian Intelijen Pasukan Penjajah Israel (IDF). Dia juga memuji Marwan.

Yossi Melman, pakar intelijen Israel. Mengatakan Marwan dibunuh intelijen Mesir karena dia berkhianat.

Orang Israel percaya Marwan adalah anggota mereka tapi sebenarnya mereka dikelabui Marwan karena sebenarnya dia bekerja untuk Mesir, kata pakar intelijen Mesir, Abdallah Homouda.

Jadi siapa sebenarnya Marwan? Tonton segera!

Menonton film ini membuat saya tahu cara kerja seorang agen mata-mata dan risikonya. Seru, banyak pengetahuan baru tentang dunia intelijen dan politik. Bagi yang concern sama isu Palestina, tonton deh karena ada juga kaitannya.

Highly highly recommended.

Comments

Popular Posts