Virus Corona Varian Omicron, Seberapa Bahayakah?


Source: ANSA/www.asiaone.com


Saya berpikir kita akan segera bebas dan merdeka dari virus corona setelah dilanda pandemi kurang lebih dua tahun. Tapi sepertinya pandemi ini akan semakin panjang setelah muncul varian baru virus corona, Omicron. Omicron terdeteksi pertama kali pada awal November oleh ilmuwan Afrika Selatan. Lalu pada Jumat, 26 November 2021, WHO menetapkan Omicron sebagai variant of concern atau varian yang mengkhawatirkan.

Varian virus corona yang juga masuk kategori varian yang mengkhawatirkan adalah varian Delta. Delta menyebabkan lonjakan kasus di India pada pertengahan 2021, termasuk juga di Indonesia, menyebabkan kolapsnya sistem kesehatan. Rumah sakit penuh. Oksigen langka. Tempat pemakaman semakin padat. Dan di India, banyak pasien yang akhirnya meregang nyawa di jalan karena tidak ada rumah sakit yang bisa menampung mereka (nulis ini saya merinding).

Seberapa bahayakah varian Omicron ini? Apakah penyebaran serta penularannya secepat Delta?

Menurut keterangan WHO, yang dilansir Reuters, belum jelas Omicron lebih menular dibandingkan dengan varian SARS-CoV-2 lainnya. Belum jelas juga apakah Omicron bisa menyebabkan penyakit Covid lebih parah.

Memang ada peningkatan angka rawat inap Covid di Afrika Selatan di mana varian ini pertama kali terdeteksi. Tapi masih diduga meningkatnya rawat inap karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi secara keseluruhan, bukan spesifik karena varian baru ini.

Namun demikian, ada bukti awal yang menunjukkan varian Omicron berpeluang besar menyebabkan infeksi ulang Covid dibandingkan varian lainnya.

Saat ini para ilmuwan sedang sibuk melakukan penelitian varian ini. WHO juga sedang bekerja dengan para ahli untuk memahami potensi dampak varian ini terhadap berbagai tindakan untuk melawan penyakit Covid-19, termasuk vaksin.

Terkait gejala yang dialami orang yang terinfeksi Covid Omicron, belum ada informasi valid bahwa gejala infeksi Omicron berbeda dengan varian Covid lainnya seperti Delta.  Berdasarkan keterangan seorang dokter di Afrika Selatan yang menangani pasien Omicron, Angelique Coetzee, sejauh ini kasus-kasus Omicron muncul dengan gejala aneh tapi ringan.

"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari pasien yang saya tangani sebelumnya," jelasnya saat diwawancara The Telegraph, dikutip dari laman Best Life.

Angelique Coetzee adalah seorang dokter swasta yang praktik di Pretoria dan ketua Asosiasi Dokter Afrika Selatan (SAMA).

Sebagian besar pasien Omicron yang ditangani Coetzee "merasa sangat lelah", mengalami keletihan yang intens, dan ini menjadi gejala paling konsisten yang dilaporkan. Di sisi lain, tidak ada dari pasien-pasien ini mengalami kehilangan indera perasa atau penciuman.

Sementara itu dalam wawancaranya dengan The Guardian, Coetzee memaparkan kasus-kasus infeksi Omicron yang dia tangani itu ringan. Kendati demikian menurutnya terlalu dini  untuk memastikan apakah gejala itu akan berlaku juga untuk spektrum penularan Omicron yang lebih luas. Pada tahap ini, semua masih sebatas spekulasi.

“Bisa jadi (Omicron) sangat menular. tapi sejauh ini kasus-kasus yang kami tangani sangat ringan," ujarnya.

"Mungkin dua pekan dari sekarang saya akan punya pendapat berbeda, tapi inilah apa yang kami lihat. Jadi apakah kami sangat khawatir? Tidak. Kami memperhatikan dan kami memantau apa yang sedang terjadi.”

Jika Omicron menyebabkan kasus Covid yang tidak terlalu parah, bahkan di antara orang yang sudah divaksinasi, itu bisa menandakan virus ini melaju ke tahap endemik, di mana ia masih akan beredar tapi dengan cara yang lebih terkendali.

Omicron saat ini telah menyebar ke beberapa negara seperti Israel, Australia, Kanada, Hong Kong, dan lainnya. Sejumlah negara memberlakukan pembatasan ketat dan menutup perbatasannya untuk pelancong dari negara-negara di kawasan Afrika Selatan.

Semoga para ilmuwan diberikan kelancaran dan kemudahan dalam meneliti varian ini sehingga otoritas kesehatan di dunia bisa segera mengambil langkah tepat. Kita harus tetap jaga protokol kesehatan. Tetap waspada dan semoga kita segera menang melawan virus.


Comments

Popular Posts