Resensi Buku "Anne Frank Remembered"




Judul: Anne Frank Remembered; The Story of the Woman Who Helped to Hide the Frank Family

Penulis: Miep Gies dan Alison Leslie Gold

Bahasa: Inggris


Ini pertama kalinya aku baca buku berkaitan dengan Anne Frank secara khusus dan juga yang ada kaitannya tentang Holocaust. Selama ini cuma sebatas tahu sekadarnya.

Aku random aja pilih buku ini dan ternyata bagus banget. Membaca buku ini serasa mendengarkan langsung Miep Gies bertutur di depan kita. Mengalir, runut, mudah dipahami.

Miep Gies adalah perempuan yang menyembunyikan Anne Frank dan keluarganya di saat Nazi menduduki Belanda.

Miep merupakan karyawan di perusahaan ayah Anne, Otto Frank. Namun hubungan mereka tidak hanya sebatas atasan dan karyawan, tapi sudah seperti keluarga.

Buku ini dimulai dari kisah masa kecil dan masa muda Miep Gies, bagaimana dia bisa sampai di Belanda dari negara asalnya, Austria. Dia seorang Kristen, lalu diadopsi oleh keluarga Belanda dan menetap di sana sampai dia bertemu Jan atau Henk Gies yang kemudian menjadi suaminya. Mereka kemudian bersahabat dengan Otto Frank.

Otto Frank, seorang Yahudi, berasal dari Aachen, sebuah kota di Jerman yang berdekatan dengan Belanda. Dia menikah dengan Edith Frank-Hollander dan memiliki dua anak perempuan; Margot Betti dan Anneliese Marie atau Anne.

Setelah perusahaannya berkembang di Belanda, Otto kemudian memboyong keluarganya dan tinggal di sana. Ketika itu Nazi sudah mulai berkuasa di Jerman dan mulai memperluas kekuasaannya ke negara-negara Eropa lainnya. Satu per satu negara Eropa jatuh ke tangan pasukan Nazi mulai dari Polandia, Prancis, Luxemburg, Belgia, lalu kemudian pasukan Hitler menyerang Belanda pada 10 Mei 1940, menyebabkan Ratu Wilhelmina kabur ke Inggris, memimpin perlawanan terhadap Jerman dari sana.

Di Belanda, Hitler menunjuk Arthur Seyss-Inquart, seorang berkebangsaan Austria sebagai Reichskommissar atau semacam pemimpin Nazi

Sejak Hitler berkuasa, persekusi terhadap orang-orang Yahudi dimulai. Dia mengerahkan Grüne Polizei atau Polisi Hijau untuk mengawasi orang-orang Yahudi maupun warga non-Yahudi yang membantu Yahudi.

Persekusi dan diskriminasi terhadap orang Yahudi di Belanda semakin parah mulai musim gugur 1940. Pegawai negeri, guru, profesor, pegawai pos yang beragama Yahudi diminta mengundurkan diri. Warga non Yahudi harus menandatangani "Deklarasi Arya" yang menyatakan mereka bukan Yahudi.

Menurut saya, cara kerja Nazi ini mirip dengan Israel. Di mana mereka menyebarkan berita palsu untuk menjelek-jelekkan orang Yahudi. Pola ini juga bisa kita lihat sekarang ketika Israel memproduksi hoaks soal 40 bayi yang dipenggal Hamas pada 7 Oktober 2023, but they did not provide any single evidence.

"On February 12, 1941, the Dutch Nazi newspaper reported that Jews with sharpened teeth had ripped open the necks of Nazi soldiers and sucked their blood like vampires. The depths of the Nazi lies and depravity shook us all."

"Then, in our very own quarter in South Amsterdam, there were several violent altercations between Jews and Nazis. One of these occurred at a favorite ice cream parlor, Koco’s, on Rijnstraat. It was said that some Jews had poured ammonia on the heads of German soldiers."

Wkwkwkw persis kelakuan Israhell.

Orang Yahudi dilarang menginap di hotel, dilarang ke kafe, bioskop, restoran, perpustakaan, dan taman juga dilarang berenang di kolam renang umum. Dokter Yahudi dilarang mengobati pasien non Yahudi. Orang Yahudi juga harus menyematkan atau memakai tanda huruf "J" di pakaian mereka jika keluar rumah. Jika melanggar, maka mereka bisa dipenjara dan properti mereka disita.

Persis banget sama Israhell yaa Tuhan!

"Some of the anti-Jewish orders were laughable. Jews were no longer allowed to keep pigeons. Others were devastating—Jewish bank deposits and valuables were suddenly frozen from transfer or use. Jews could not do what they pleased with their own savings and valuables."

"Jewish children had pretty much been unmolested. Now they were forbidden to mix with their non-Jewish schoolmates. Now Jewish children had to go to all-Jewish schools and be taught only by Jewish teachers."

Ketika itu, orang-orang Yahudi banyak yang bersembunyi. Karena jika ketahuan mereka bisa ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi untuk kerja paksa.

Otto Frank bersama Edith dan dua anak gadisnya bersembunyi di loteng kantornya. Dia juga bersama beberapa orang Yahudi lainnya termausk Dr Dussel, seorang dokter gigi. Mereka bersembunyi di loteng itu sekitar dua tahun dan dengan bantuan Miep Gies juga Henk serta beberapa pegawai lainnya.

Ketika dalam persembunyian itulah Anne mulai menulis dalam diarynya. Diary ini beserta lembar tulisan Anne ditemukan Miep setelah mereka semua tertangkap Polisi Hijau. Miep lalu menyimpan tulisan Anne dengan harapan nanti akan diserahkan kembali jika Anne pulang. Diduga ada yang berkhianat dan menginformasikan keberadaan Otto Frank dkk ke polisi Nazi. Tapi sampai saat ini tidak diketahui siapa yang melaporkan mereka.

Salah satu part paling menegangkan dalam buku ini adalah detik-detik ketika persembunyian Otto Frank terendus aparat dan kemudian ditangkap dan dibawa ke kamp konsentrasi. Hari itu, Jumat pagi, 4 Agustus 1944. Membaca part ini bikin deg-degan dan sangat menegangkan juga sedih.

Miep menggambarkan Anne Frank sebagai gadis yang punya kemampuan meniru. Meniru suara kucing, suara guru dan teman- temannya.

Catatan Anne tersebut dikembalikan Miep ke Otto Frank setelah dia bebas karena waktu itu Jerman kalah dan menyerah. Tapi sayang, Anne tidak pernah kembali. :(




Walaupun saya belum lahir di zaman ketika Perang Dunia II terjadi, tetapi melalui buku ini, saya bisa merasakan betapa sulit hidup orang-orang pada zaman itu dan betapa suramnya hidup di masa-masa perang.

Saya heran kenapa Israel tidak belajar dari sejarah masa lalu yang dialami orang Yahudi di Eropa. Kenapa malah sekarang mereka mengulangnya di Gaza dan wilayah Palestina lainnya, menjadi pelaku yang sama kejam bahkan jauh lebih kejam dari Nazi. Kenapa mereka malah mencontoh kekejaman Hitler, musuh utama orang Yahudi puluhan tahun silam?

Ada orang yang membenarkan perlakuan Hitler terhadap orang Yahudi pada masa itu, lalu membandingkannya dengan kelakuan Israel terhadap Palestina saat ini. Tapi bagi saya, membandingkan dua hal buruk tidak membuat satu hal menjadi lebih baik. Perlakukan Hitler terhadap Yahudi buruk. Pun perlakuan Zionis terhadap bangsa Palestina juga sama buruknya bahkan lebih buruk.

Semoga Palestina segera merdeka dari penjajahan Israel. Free Palestine! Dan sejarah kelam masa lalu tidak akan terulang lagi di manapun.


























Comments

Popular Posts